Kedua, untuk meningkatkan kualitas produksi garam lokal, pemerintah dapat memberikan insentif kepada produsen yang memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan. Ini bisa berupa insentif fiskal, seperti pembebasan pajak atau subsidi untuk investasi dalam teknologi pemurnian garam dan pengelolaan kualitas. Selain itu, pemerintah perlu memberikan dukungan dalam hal pengembangan sertifikasi atau label kualitas untuk garam lokal yang memenuhi standar tertentu, sehingga memudahkan konsumen untuk memilih produk lokal yang berkualitas.
Ketiga, pengaturan tarif impor dan kuota harus dilakukan secara bijaksana. Pemerintah harus mempertimbangkan kebutuhan pasar domestik dan memastikan bahwa impor tidak merugikan industri garam dalam negeri. Selain itu, pemerintah dapat menggunakan kebijakan tarif impor sebagai alat untuk melindungi produsen lokal dari persaingan yang tidak sehat dengan impor yang lebih murah.
Keempat, untuk merangsang riset dan inovasi dalam industri garam, pemerintah dapat memberikan dukungan finansial dan teknis kepada lembaga riset dan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian tentang pengembangan teknologi produksi garam yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkualitas tinggi. Penelitian ini dapat mencakup pengembangan teknologi penguapan garam yang lebih efisien, teknik pemurnian yang lebih canggih, atau penggunaan sumber energi terbarukan dalam proses produksi.
Kelima, penguatan pengawasan dan pengendalian impor garam sangat penting untuk memastikan bahwa garam yang diimpor memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan. Pemerintah perlu meningkatkan kapasitas lembaga pengawas untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap garam impor di pelabuhan-pelabuhan masuk, serta melakukan tindakan penegakan hukum terhadap praktik impor ilegal atau tidak sah.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pemerintah dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor garam, mendukung pertumbuhan industri garam lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H