Rasa bosan di hari Minggu membuat kami ingin beranjak keluar dari rumah. Segera kami mengendarai mobil menuju ke bagian barat Jogja atau yang biasa disebut Kulon Progo. Kami menyusuri jalanan yang lumayan padat di siang hari. Banyak sekali kendaraan yang akan masuk ke Kota Yogyakarta pada hari itu, tapi berbeda dengan kami yang ingin keluar dari macetnya Kota Yogyakarta dan mencari suasana baru. Perjalanan kami tempuh selama kurang lebih 30-40 menit, selama perjalanan kami mendengarkan lagu-lagu kesukaan kami sehingga membuat perjalanan tidak terasa bosan.
Banyaknya café-café di daerah sekitar Kulon Progo membuat kami merasa bingung café manakah yang akan kami kunjungi. Selama perjalanan pun aku sibuk melihat akun sosial media beberapa café yang akan kami tuju. Pada akhirnya kami menjatuhkan pilihan ke salah satu hidden gem café di daerah Kulon Progo bernamakan Tinitah Alam. Jalan menuju Tinitah Alam bisa dibilang kecil karena hanya muat satu mobil saja. Tetapi pada saat perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan hamparan sawah yang sangat luas.
Sesampainya di Tinitah Alam, kami segera memarkirkan mobil kami di lahan kosong yang ada di sekitar rumah warga lalu kami berjalan untuk menuju ke cafe. Belum sampai di cafénya saja kami sudah disambut dengan angin sepoi-sepoi serta pemandangan sawah yang sangat indah nan luas. Kami duduk di salah satu kursi bagian luar café Tinitah Alam. Alasannya biar pada saat kami nongkrong bisa sambil melihat pemandangan sawah dan perbukitan menoreh di depan mata kami.
Seru sekali duduk di area outdoor café ini, selain bisa melihat pemandangan hamparan pematang sawah rasa sejuk juga kami rasakan karena kencangnya angin. Padahal jam menunjukan pukul 14.30 siang tapi karena banyaknya pohon dan kencangnya angin, membuat kita tidak merasa kepanasan sama sekali. Pada saat itu tidak banyak pengunjung yang datang dan membuat suasana di Tinitah Alam lebih syahdu.
Perut mulai keroncongan menandakan bahwa kita harus segera memesan makanan. Kami segera melihat buku menu yang ada dan melihat makanan minuman apa saja yang ditawarkan di café ini. Rupanya cukup banyak makanan dan minuman yang ada di café ini, mulai dari makanan ringan maupun makanan berat.
Karena kami semua lapar akhirnya kami memilih untuk makan makanan berat saja. Kami memesan makanan dan minuman cukup banyak mulai dari mangut lele, ayam bumbu madura, ayam taliwang dan menu lainnya. Kami tidak berekspektasi banyak tentang rasa masakan yang ada, karena pasti kalau café ya begitu-begitu saja pasti rasanya. Makanan dan minuman kami pun datang, segera langsung kita santap makanan tersebut.
Rupanya rasanya enak sekali dan rempah-rempahnya pun sangat terasa di makanan ini. Suapan demi suapan kami nikmati dengan hati gembira, makan hidangan yang enak ditambah melihat pemandangan hamparan sawah yang sudah mulai berwarna kuning itu. Indah dan nyaman sekali rasanya makan di café ini.
Waktu menujukkan pukul 15.30 sore, karena perut sudah kenyang kami memutuskan untuk menyewa skuter di café tersebut untuk berkeliling di daerah sekitar Tinitah Alam. Kami berkeliling area persawahan dengan hati senang. Angin sepoi-sepoi di area persawahan sangat terasa saat kami mengendarai skuter.
Ternyata lokasi Tinitah Alam ini sangat berdekatan sekali dengan rumah-rumah warga. Lingkungan sejuk dan asri yang dihiasi banyak pepohonan ini membuat kami sangat senang menyusuri jalanan. Tak terasa sudah setengah jam kami berkeliling dengan skuter ini dan langsung saja kami kembali ke Tinitah Alam.
Sesampainya di Tinitah Alam, kami melihat mobil vw terpakir di depan café. Kami bertanya-tanya “emang ada penyewaan vw yaa disini?” lantas kami segera melihat sekeliling. Rupanya ada satu keluarga bule yang sedang mampir untuk sekedar foto-foto di area café dengan pemandangan hamparan sawah yang sangat luas itu. Tinitah Alam ini menjadi langganan para penyewa mobil vw untuk singgah para wisatawan. Melihat banyaknya orang yang berfoto dengan pemandangan sawah dan perbukitan menoreh yang cantik nan indah itu membuat kami ingin juga mengabadikan momen di tempat tersebut.