Dilansir dari voi-id, dalam laporan Sensor Tower di Store Intelligence Data menyatakan bahwa Tiktok menjadi sebuah platform video yang paling banyak diunduh di seluruh dunia dengan jumlah unduhan mencapai 3,5 miliar hanya pada quartal pertama di tahun 2022. Ini membuktikan bahwa Tiktok menjadi platform yang digemari oleh netizen pada saat ini. Keberagaman video yang disajikan, seperti challenge, dance, kecantikan, komedi, dan lain-lain, terus menarik minat netizen untuk mengunduh aplikasi ini dan menghabiskan waktu mereka dengan menggulirkan layar ponsel mereka di aplikasi Tiktok.
Banyaknya pengguna aktif Tiktok tentu merupakan peluang besar bagi para marketer atau perusahaan untuk mempromosikan produk mereka, tidak terkecuali industri hiburan Korea Selatan. Semenjak meledaknya popularitas dari lagu-lagu Kpop yang pernah dipromosikan melalui Tiktok challenge, banyak agensi di industri hiburan Korea Selatan gencar untuk mempromosikan lagu comeback idol mereka menggunakan challenge di Tiktok.
Salah satu lagu Kpop yang semakin meledak popularitasnya setelah dipromosikan melalui Tiktok challenge adalah lagu "Any Song" milik seorang rapper asal Korea Selatan, yaitu Zico. Anysong Challenge begitu populer di awal tahun 2020. Gerakan dance-nya yang mudah diikuti oleh berbagai kalangan dan lagunya yang begitu asyik untuk bergoyang, membuat banyak orang, baik fans maupun non-fans dari berbagai penjuru dunia mengikuti challenge ini. Banyak dari selebriti tanah air, Korea Selatan, maupun dunia yang mengikuti challenge ini, seperti contohnya Verrel Bramasta, Febby Rastanti, Beby Tsabina, dan masih banyak lagi. Tidak hanya dari kalangan selebriti saja yang mengikuti challenge ini, bahkan dari kalangan pejabat pun ada. Dari tanah air terdapat tiga gubernur yang mengikuti Anysong Challenge, yaitu Bapak Ridwan Kamil yang merupakan Gubernur Jawa Barat, Bapak Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, dan Bapak Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta. Ketiga gubernur tersebut mengikuti Anysong Challenge saat diundang dalam acara Mata Najwa.
Kepopuleran dari Anysong Challenge ini membuat lagu "Any Song" yang sebelumnya sudah mendapatkan gelar All Kill (merajai semua tangga lagu Korea secara real time) naik menjadi gelar Perfect All Kill (merajai semua tangga lagu Korea baik harian, mingguan, dan real time) selama 210 jam dan mendapat triple crown dari Gaon Chart. Perfect All Kill sendiri merupakan pencapaian chart musik tertinggi di Korea Selatan yang mana sangat sulit untuk mendapat gelar tersebut.
Keberhasilan Anysong Challenge dalam meledakkan popularitas lagu “Any Song” hingga ke kancah internasional tampaknya menarik perhatian agensi-agensi di industri hiburan Korea Selatan untuk mempromosikan comeback idol mereka melalui Tiktok challenge. Beberapa challenge yang juga sempat viral adalah Nununana Challenge (2020) dan Zoom Challenge (2022) dari rapper wanita yaitu Jessi, Eleven Challenge (2021) dan Love Dive Challenge (2022) dari idola grup wanita yaitu Ive, Next Level Challenge (2021) dari idola grup wanita yaitu Aespa, Feel My Rhythm Challenge (2022) dari idola grup wanita yaitu Red Velvet, ASAP Challenge (2021) dari idola grup wanita yaitu STAYC, dan yang terbaru adalah Beatbox Challenge (2022) dari idola grup pria yaitu NCT DREAM.
Dari challenge-challenge Kpop yang sempat viral di Tiktok, hampir semua lagu yang digunakan dalam challenge tersebut menempati posisi yang tinggi, baik di tangga lagu Korea maupun dunia. Seperti contohnya adalah lagu “Zoom” milik Jessi. Lagu dengan lirik "zoom in, zoom out" yang sudah sangat akrab di telinga ini memuncaki tangga lagu iTunes di 13 negara hanya dalam waktu kurang dari 10 hari. Ada juga lagu “Next Level” dari idol grup wanita pendatang baru, Aespa, yang menempati posisi kedua dalam Worldwide iTunes chart. Ini membuktikan dengan mempromosikan lagu comeback idol menggunakan Tiktok challenge sedikit banyak membawa pengaruh terhadap kepopuleran dan kesuksesan dari comeback tersebut.
Namun, untuk mempopulerkan suatu challenge dalam Tiktok hampir sama sulitnya dengan mempopulerkan comeback idol itu sendiri. Dibutuhkan tingkat kekreativitasan yang tinggi dan kepekaan terhadap apa yang sedang dilirik oleh pengguna Tiktok. Tidak hanya sekadar melakukan dance dengan iringan lagu, tetapi harus ada ciri khas yang unik dalam challenge tersebut sehingga masyarakat yang melihatnya akan tertarik untuk mencobanya. Seperti contohnya, yaitu gerakan kedipan mata pada Beatbox Challenge. Kedipan mata yang mengikuti iringan lagu “Beatbox” tampaknya menarik minat para pengguna Tiktok untuk mencobanya, meskipun tidak semua orang bisa mengedipkan sebelah matanya secara bergantian dengan cepat. Para pengguna Tiktok pun merasa tertantang untuk mengikuti challenge ini. Alhasil, challenge ini menjadi populer, baik di kalangan fans NCT DREAM maupun bukan.
Selain berpengaruh terhadap naiknya posisi tangga lagu, mempopulerkan comeback idol melalui Tiktok challenge juga dapat menarik orang-orang dari non-fandom atau bahkan non-kpop untuk bergabung menjadi fans baru dalam fandom. Jangkauan Tiktok yang luas dengan puluhan juta pengguna aktif setiap harinya memudahkan suatu lagu, atau dalam Tiktok lebih sering disebut sound, untuk dikenal lebih luas. Apalagi jika sound tersebut masuk menjadi fyp, tentunya akan semakin mempermudah sound itu untuk menjangkau lebih banyak lagi pengguna Tiktok. Semakin luas jangkauan sound itu didengar oleh pengguna Tiktok, maka semakin besar pula peluang bertambahnya jumlah fans dari suatu idol. Mengingat betapa royal dan loyal-nya fans Kpop dalam mendukung idol mereka, secara tidak langsung agensi pun akan mendapat keuntungan yang besar dari hal tersebut.
Maka, dapat disimpulkan bahwa mempromosikan lagu comeback idol melalui Tiktok challenge merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan popularitas dari comeback tersebut, baik itu popularitas lagu maupun idol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H