Dewasa ini sejak era new normal banyak sekali perubahan dalam lingkup pergaulan mahasiswa, dan perilaku konsumtif mahasiswa. Perubahan itu tidak selamanya baik, sayangnya tak semua perubahan mengarah kearah kebaikan, justru di era disrupsi ini banyak membawa perubahan kearah yang buruk. Misalnya di bidang pergaulan dan pendidikan.Â
Pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam perkembangan peradaban di Negara Indonesia. Peran pendidikan dalam membangun moral bangsa Indonesia mulai sejak zaman perjuangan,kemerdekaan hingga zaman milineal sekarang ini sangatlah besar.Â
Namun dengan adanya perkembangan zaman yang sangat cepat hingga sampailah pada era yang dinamakan era disrupsi,pendidikan dituntut dapat menyeimbangkan peradaban masyarakat.
Pendidikan sebelum pandemi dilakukan dengan pembelajaran aktif berupa pendidik dan peserta didik diwajibkan datang secara tatap muka ke sekolah maupun Universitas yang didudukinya, penyampaian materi pembelajaran secara langsung (offline) dan diantara pendidik dengan peserta didik bisa beradaptasi secara langsung.
Sementara itu proses pembelajaran selama pandemi covid-19 dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (JJ), yang mana bentuk pembelajarannya dengan menggunakan media Zoom Meeting, Youtube, Video Conference, Group WA, Google Classroom, dan lainnya.
Hal ini bersinggungan dengan perubahan pergaulan di era new normal ini. Dimasa pandemic saat ini peranan orang tua sangat dibutuhkan dengan selalu mengingatkan bahwa antara laki-laki dan perempuan ada batasan-batasan yang harus mereka pahami.
Batasan-batasan tersebut adalah :laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya, laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Selain itu maraknya pergaulan bebas (free sex), tawuran antar pelajar, mengkonsumsi minuman keras dan penyalahgunaan narkoba menjadi poin penting dikalangan remaja yang harus diperhatikan oleh orang tua dan guru.Â
Hal inilah yang harus selalu diingatkan ,bukan hanya menjadi tugas guru tetapi orang tua memiliki peranan yang sama besar dengan guru, karena keduanya merupakan lingkup pendidikan yang sama pentingnya. Namun, cara paling mendasar  untuk mengatasi atau mengungguli era itu dengan manajemen diri yang baik.
Menurut Prijosaksono, manajemen diri atau selfmanagementadalah kemampuan individu untuk mengenali dan mengontrol dirinya sehingga ia bisa mengelola orang lain atau berbagai sumber daya untuk mengatur dan membuat realitas sesuai visi dan misi hidup orang yang bersangkutan.
Cara paling sederhana dalam menjadikan kita bisa memanajemen diri dengan baik yaitu, selalu berfikiran positif, perbaiki diri setiap hari, mengontrol diri, dan selalu ingat tuhan.
Banyak manfaat yang bisa kita dapat dari memanajemen diri, manfaat tersebut tidak hanya befrmanfaat untuk diri sendiri saja, bisa jadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar, bermanfaat bagi masyarakkat sekitar.Â