Mohon tunggu...
Dhiyaa Rushda
Dhiyaa Rushda Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Drakor: Bukan Hanya Lapak Cogan Tapi Juga Lapak Edukasi

6 November 2020   19:08 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:57 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari kita memanfaatkan waktu luang untuk menonton  drama Korea, rasanya sudah menjadi agenda wajib untuk melihat oppa super ganteng dan eonnie super cantik di kala waktu senggang. Tontonan yang datang dari Korea Selatan ini, terjamin ampuh untuk menyingkirkan sakit kepala beban duniawi dan menjadi kegiatan refreshing sederhana yang bisa kamu lakukan di rumah.

Di Indonesia, pamor drama Korea sudah melambung tinggi karena terpaan Hallyu Wave dari negeri ginseng Korea Selatan yang dahsyat. Melalui hasil survei yang dilakukan Tirto.id pada tahun 2017 terhadap 529 responden, kepopularitasan drama Korea sanggup memikat 49,72 persen masyarakat Indonesia untuk menonton drakor, dibandingkan sinetron tanah air yang hanya menggaet 2,84 persen masyarakat. Ketenaran drama Korea tak redup begitu saja di tahun 2020, sebab dari hasil data yang dilakukan IDN Times terhadap 354 pembacanya, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia masih lebih memilih drama Korea dengan hitungan sebanyak 96 persen daripada sinetron Indonesia yang hanya terhitung empat persen saja.

Bukan hanya sekedar sebagai hiburan entertainment dan lapak mencari cogan baru, drama Korea memiliki manfaat yang kamu harus ketahui! Apa aja, sih? Ini dia manfaat yang bisa kamu dapatkan dari nonton drakor!

1. Bisa Belajar Bahasa Korea

sumber: TvN
sumber: TvN
Sudah pasti dong, nonton drama Korea kamu bisa belajar bahasa Korea instan dan gratis tanpa dipungut biaya (walaupun harus beli kuota, sih, untuk streaming)! Tidak bisa dipungkiri, banyak dari teman-teman kita yang sudah mengadopsi kosakata dasar yang sering muncul di drakor, seperti menyahut "wae?" (kenapa?) ketika ada sesuatu atau "eoh" (iya) ketika menjawab pertanyaan yang memiliki jawaban iya. Sering juga lho, pecinta drakor sudah reflek bicara "jjinja" (yang benar?), "saranghae" (aku cinta kamu) dan "annyeonghaseyo" (halo!), rasanya seperti di sapa orang Korea, euy!

2. Belajar Budaya Korea

sumber: cosmo.ph
sumber: cosmo.ph
Saking sudah asiknya nonton drakor non-stop, lama-lama ikutan budaya oppa dan eonnie seru, nih! Coba deh, yang biasa makan mie dua ribuan, sekarang coba-coba makan mie 12 ribuan yang ada label bahasa Korea atau yang terkenal banget dengan sebutan ramyeon. Biasanya makan bermodal sendok dan garpu, sekarang memanfaatkan sumpit untuk makan. Lihat keunikan baju adat Korea, Hanbok, jadi ingin ikutan pakai juga. Fokus menonton drama sekolahan, jadi ingin coba mengikuti metode belajar ambisius dan cepat. Tanpa disadari kamu ternyata lagi menyiapkan bekal supaya bisa beradaptasi kalau pergi ke Korea! Wow, daebak, daebak.

3. Bisa Belajar Banyak Profesi

sumber: joonni.com
sumber: joonni.com

sumber: idntimes.com
sumber: idntimes.com

Selain disuguhi kegantengan oppa dan kecantikan eonnie, drama Korea juga terkenal menyajikan beragam genre hingga setting cerita dari A sampai Z yang bisa jadi referensi wawasan untuk kamu yang nonton. Sebut saja drama Suspicious Partner yang dibintangi oleh Ji Chang Wook dan Nam Ji Hyun yang mengangkat genre misteri dengan latar belakang kejaksaan, lewat drama ini kamu bisa tahu bagaimana cara kejaksaan bekerja, dimulai dari Polisi yang membawa kasus ke Kejaksaan, lalu Pengacara akan membela terdakwa agar bebas dari hukuman. Drama Pinnochio, yang dibintangi oleh Lee Jong Suk dan Park Shin Ye, yang mengangkat tema wartawan dan kamu jadi tahu betapa ketatnya persaingan perusahaan media untuk mencari berita paling cepat dan aktual. Pastinya, dengan pengemasan alur cerita yang apik dan menarik, informasi baru bisa kamu cerna dengan mudah. Harusnya, sih, bisa jadi pembelaan supaya terhindar acara marah-marah Mama karena kebanyakan nonton drakor, 'kan jadi nambah ilmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun