Sentral Perekonomian Sejak Era Kolonial, Jalan Dhoho Tampil Apa Adanya

Jalan Dhoho, sebuah jalan utama yang terletak di Pusat Kota Kediri.

Sudah menjadi Sentral Perekonomian sejak era kolonial, Jalan Dhoho tak banyak berubah.

Bangunan-bangunan tua nan kuno di kawasan sepanjang 1KM ini, masih terlihat sama dan tampil apa adanya. Guratan-guratan hitam dan karat di selasar tembok dan besi bangunan pertokoan, juga cat-cat yang nampak mengelupas seolah ingin menunjukkan eksistensinya. Bahwa ia hadir membersamai dan menjadi saksi berkembangnya kota Kediri yang kian maju tahun demi tahun.

Dulu, pemilik usaha dikawasan Jalan Dhoho terbagi atas kelompok Pribumi dan Tionghoa. Kelompok Pribumi terdiri dari Keluarga Madiun dan Bawean yang memiliki usaha di bidang fashion. 

Sedangkan kelompok Tionghoa berasal dari marga yg berlainan, dengan bidang usaha elektronik, optikal, otomotif, apotek, dll. Sebagian mereka sudah memulai perdagangan di kawasan Jalan Dhoho sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, dan menurunkannya ke generasi setelahnya. Selain itu pendatang baru mulai dari berbagai etnis seperti Minang, Jawa, dan lainnya mulai berdatangan dan membuka usaha di sektor lain.

Pelaku perdagangan di Jalan Dhoho seakan memainkan perannya dalam optimasi perekonomian dengan sistem Shift. Jika kalian melintasi Jalan Dhoho pada pagi hari sebelum kegiatan pertokoan dibuka dan malam hari setelah pertokoan ditutup, kalian akan menjumpai penjaja beragam makanan dan pedagang kaki lima di sepanjang trotoar jalan. 

Tak hanya itu, kegiatan Car Free Day juga diselenggarakan di kawasan tersebut pada jam 06:00 - 09:00 WIB. Hal ini tentu sangat berdampak positif bagi Masyarakat Kediri terutama para pelaku bisnis kecil dan UMKM.

Ya, itulah sekilas tentang Jalan Dhoho yang selalu ramai, dan tak pernah cocok dengan kata sepi. Kesan tua dan kuno tak membuat Jalan Dhoho padam, malah terlihat ikonik dan menarik. Dengan tampilan yang apa adanya, Jalan Dhoho masih menjadi Sentral Perekonomian Kediri hingga saat ini.