Mohon tunggu...
Destinhuru Hend Dhito
Destinhuru Hend Dhito Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Kemajuan Bangsa

ASN di Kementerian Keuangan, opini bersifat pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dukung Redenominasi, Kritisi Nominalnya

21 Agustus 2014   16:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:58 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.fleur-de-coin.com/images/articles/zim-currency.jpg

Seperti kita ketahui, pemerintah berencana melakukan redenominasi uang senilai satu rupiah untuk menggantikan nilai seribu rupiah dan kemungkinan satu sen untuk mengganti sepuluh rupiah. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Redenominasi Zimbabwe, 1 = 10.000.000"][/caption] Saya setuju dengan perlunya redenominasi namun mengusulkan agar nominalnya dikaji kembali. Dilihat dari alasan sebuah negara melakukan redenominasi, lebih tepat apabila nilai redenominasinya satu rupiah untuk menggantikan sepuluh ribu rupiah uang lama dan satu sen untuk menggantikan seratus rupiah lama. Alasan yang pertama, dilihat dari sisi kebutuhan masyarakat dalam hal uang dianggap sebagai alat tukar. Dalam pecahan kecil, biasanya mata uang dipecah nilainya dengan sen. Satu nilai mata uang dipecah menjadi seratus sen. Satu sen lebih layak untuk menggantikan seratus rupiah daripada sepuluh rupiah. Penggunaan uang seratus rupiah dianggap masyarakat sebagai satuan yang paling kecil yang dianggap bernilai. Uang koin lama cetakan Bank Indonesia senilai lima puluh rupiah hampir-hampir dianggap tidak bernilai di tengah masyarakat. Oleh karenanya, dengan redenominasi satu sen menggantikan seratus rupiah uang lama, membuat nilai redenominasi saat ini menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Satu sen uang baru yang senilai dengan seratus rupiah uang lama lebih tepat digunakan sebagai satuan terkecil mata uang Indonesia. Jika dipandang dari alasan lain redenominasi, yaitu nilai psikologis mata uang dibanding negara lain, redenominasi sepuluh ribu rupiah menjadi satu rupiah juga lebih tepat. Perbandingan terdekat misalnya, jika menggunakan usulan ini, kurs satu ringgit Malaysia yang saat ini senilai kurang lebih empat ribu rupiah, akan menjadi satu ringgit malaysia senilai dengan nol koma empat rupiah. [caption id="attachment_354302" align="aligncenter" width="300" caption="Indonesia Lima Ribu Rupiah"]

1408587610353243291
1408587610353243291
[/caption]

[caption id="attachment_354300" align="aligncenter" width="300" caption="Malaysia Satu Ringgit"]

14085865201978737649
14085865201978737649
[/caption] Perbandingan  dengan mata uang yang paling banyak digunakan di dunia saat ini, yaitu dollar Amerika, kurs satu dollar Amerika yang saat ini senilai kurang lebih sepuluh ribu rupiah, akan menjadi senilai kurang lebih sama dengan satu rupiah. [caption id="attachment_354303" align="aligncenter" width="300" caption="Indonesia Sepuluh Ribu Rupiah"]
1408587687457412292
1408587687457412292
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Amerika Satu Dollar"]

[/caption] Tentu pilihan ini lebih sesuai dengan target posisi psikologis yang diharapkan. Adakah rekan-rekan yang bisa menambahkan alasan lain? Referensi Gambar: Zimbabwe http://www.fleur-de-coin.com/images/articles/zim-currency.jpg Lima Ribu Rupiah http://manfaatsedekahalquran.com/wp-content/uploads/2014/04/keajaiban-sedekah.jpg Satu Dollar Amerika http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7b/United_States_one_dollar_bill,_obverse.jpg Sepuluh Ribu Rupiah http://2.bp.blogspot.com/-sGAV1IaINSM/TvSL42JCkQI/AAAAAAAAAuc/EZYPrYukKhQ/s1600/Uang010rb_Tahun2010A_web.jpg Satu Ringgit Malaysia http://1.bp.blogspot.com/--kohLoSZuoE/ULnhjDi0P8I/AAAAAAAAApc/Ae160YRdHv4/s1600/1_ringgit.jpg

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun