Mohon tunggu...
Dhitia Nufridasari
Dhitia Nufridasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alasan Anak Menunda Belajar

15 November 2024   18:57 Diperbarui: 15 November 2024   19:12 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak anak yang sering menunda belajar, meskipun mereka tahu betapa pentingnya waktu belajar. Ada beberapa alasan mengapa anak-anak sering melakukan kemalasan dalam belajar ini. Pertama, salah satu alasan utama adalah bahwa materi pelajaran tidak lagi menarik bagi mereka. Anak-anak yang merasa pelajaran bosan atau sulit dipahami cenderung menolak untuk belajar dan mencari aktivitas lain yang lebih menyenangkan, seperti bermain, mengajak ngobrol teman waktu pembelajaran atau menonton video. Akibatnya, belajar menjadi tidak menarik lagi bagi mereka. 

Kedua, stres dan kecemasan yang disebabkan oleh tanggung jawab yang terlalu banyak juga dapat menyebabkan kemalasan pada anak. Saat anak-anak merasa terbebani dengan banyak tugas, mereka cemas dan akhirnya menunda untuk menyelesaikannya. Mereka mungkin menunda atau menghindari tugas karena takut tidak dapat menyelesaikannya atau mendapatkan hasil yang tidak memuaskan dan tidak sesuai harapan orang tuanya. Kebiasaan ini juga disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mengatur waktu. 

Tidak banyak anak yang dapat mengatur waktu dengan baik, jadi sulit bagi mereka untuk menetapkan prioritas. Mereka tidak tahu cara mengatur waktu untuk belajar, jadi mereka lebih sering melakukan kegiatan lain yang tidak penting. Kebiasaan menunda belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak ramah. Anak-anak cenderung terdistraksi dan kehilangan fokus jika suasana belajar di rumah atau di tempat lain tidak nyaman. Mereka dapat mengalihkan perhatian mereka dari belajar karena gangguan dari perangkat elektronik, suara bising, atau ajakan untuk bermain dengan teman. Terakhir, alasan kuat adalah kurangnya dorongan. Anak-anak menjadi tidak tertarik untuk belajar jika mereka merasa tujuan belajar tidak penting atau tidak memahami manfaat belajar dalam jangka panjang. Belajar menjadi hal yang tidak penting jika tidak ada dorongan yang kuat, maka bagi orang tua anak diberikan pengertian betapa pentingnya belajar.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan guru untuk membantu anak mengatasi kemalasan anak untuk belajar dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, mengajarkan manajemen waktu, serta memberikan motivasi dan pemahaman akan pentingnya pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun