Daya ingat anak terus berkembang sejak lahir dan merupakan bagian penting dalam perkembangan kognitifnya. Perkembangan daya ingat anak erat kaitannya dengan perkembangan kesadaran. Anak-anak mempelajari rupa, suara, kata-kata, warna, bahkan nama temannya di rumah. Ketika anak mencapai usia sekolah, diperlukan kemampuan daya ingat untuk mengingat huruf dan angka. Anak juga mengingat kapan harus makan, mengerjakan pekerjaan rumah, menyampaikan pesan dari guru, mendengarkan lagu kesukaannya, dan masih banyak lagi.
Di masa depan, anak-anak akan terus mengingat pengalaman-pengalaman tak terlupakan, baik atau buruk, yang akan membentuk sisa hidup mereka. Kemampuan mengingat merupakan proses jangka panjang bagi individu, sehingga orang tua perlu terus mengembangkan keterampilan anaknya dalam hal ini.Â
Dengan melatih kemampuan daya ingat anak, orang tua juga dapat melatih konsentrasi, pemahaman, dan kemampuan berbahasa anak, meningkatkan rasa percaya diri, serta meningkatkan daya ingatnya. Konsentrasi atau rentang perhatian anak usia 5 tahun sekitar 5 sampai 10 menit. Rentang perhatiannya tidak bertahan lama, rasa ingin tahunya terhadap banyak hal serta keinginan untuk menjelajahi lingkungan sekitarnya masih sangat kuat.
Anak juga cenderung bosan jika terlalu lama mengerjakan sesuatu atau memperhatikannya. Rentang perhatian jangka pendek ini berarti bahwa anak-anak tidak dapat menyimpan terlalu banyak informasi dalam ingatan mereka kecuali informasi tersebut disajikan berulang kali atau benar-benar menarik perhatian mereka. Anak dapat menceritakan pengalamannya di sekolah atau memainkan permainan sederhana dan berurutan, tetapi tanpa menjelaskan terlalu banyak detail. Sehingga konsentrasi mempengaruhi daya ingat anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H