Mohon tunggu...
Langit Jingga
Langit Jingga Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bernama Pena Langit Jingga. Bungsu kelahiran Bogor, 13 Oktober. Mencintai dunia penulisan, anak-anak dan pendidikan. Addict dengan Coklat dan Es Krim *yang biasa jadi teman menulis*. Lulusan D3 Komunikasi ini bermimpi untuk bisa mengajar anak-anak pedalaman, membangun sekolah untuk anak-anak tidak mampu dan MIMPI 1000 BUKU :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangis dari Mata Lelakiku

24 Juni 2012   06:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:36 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13405195781000419151

[caption id="attachment_190299" align="alignnone" width="400" caption="Tangis dari mata Lelakiku"][/caption]

Lelakiku menangis, mendung di matanya

Kaca-kaca hampir pecah dari matanya

Lelakiku berduka

Lebih dalam dari apa yang pernah ku lihat sebelumnya

Sebelumnya, diam, tangis, hanya bagian dalam episode hidup yang tak se-sendu ini

Sekarang sendu itu nyata di hadapanku

Lelakiku menangis, lelakiku berduka

Lelakiku, aku ingin mendekapmu

Betapa ingin membuatmu lebih baik dari sendu ini

Tapi apa dayaku, tak sampai tangan ini meraihmu, mengusap bahumu

Untuk sekedar membuatmu lebih tenang, lepas haru

Lelakiku, bersabarlah

Perpisahan ini hanya penggal waktu

Sesaat…..

Untuk mempertemukanmu dengannya di tempat yang kekal

Lelakiku, kuatlah

Bahwa ia sedang tersenyum di sana

Melepas sakit yang pernah ada

Lelakiku, usap semua dukamu

Aku tetap berada di sisimu, setidaknya selalu ada dalam hatimu...

Dalam duka : Nenek tercinta Almh. Tuti (22 Juni 2012)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun