Mohon tunggu...
Dhita Mutiara Nabella
Dhita Mutiara Nabella Mohon Tunggu... Konsultan - Program Officer Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia - Pendiri Komunitas Cerita Iklim

I am a dedicated sustainability professional with a Master’s degree in Environment and Sustainable Development from University College London and a background from the Faculty of Mathematics and Natural Sciences at the University of Indonesia. In my current role as Senior Consultant for Net Zero Sustainability Transition at Equatorise, an international advisory firm based in London, I collaborate with institutions and governments to support Indonesian corporates and family offices in exploring opportunities within the UK and EU markets. I also help UK and EU-based entities unlock value and thrive in Indonesia, a growing hub in the Indo-Pacific region. My previous experience includes founding Climate Stories (Cerita Iklim), a youth community focused on climate change awareness, and working at the Research Center for Climate Change at the University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

COP 29 Dimulai Hari Ini: Apa Dampak Terpilihnya Kembali Trump sebagai Presiden AS terhadap Kebijakan Iklim Indonesia?

11 November 2024   18:54 Diperbarui: 11 November 2024   19:01 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, masyarakat internasional harus lebih vokal dalam menekan AS untuk kembali ke jalur iklim. Pendekatan multilateral, seperti memperkuat hubungan dengan Uni Eropa dan China, yang tetap berkomitmen pada agenda hijau, adalah langkah penting untuk mempertahankan momentum global.

Kembalinya Trump ke Gedung Putih menjadi tantangan besar bagi diplomasi iklim global. Namun, bagi Indonesia, hal ini juga menekankan pentingnya strategi lokal yang berkelanjutan. COP 29 menjadi momen krusial untuk membangun aliansi baru dan memperkuat komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau, meski tanpa dukungan penuh dari AS.

Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada bantuan asing saja. Melalui kebijakan inovatif dan kolaborasi regional, kita dapat menjadi contoh dalam mengatasi tantangan global dengan solusi lokal. Apapun hasil COP 29, tanggung jawab untuk perubahan nyata ada di tangan kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun