Di sisi lain, masyarakat internasional harus lebih vokal dalam menekan AS untuk kembali ke jalur iklim. Pendekatan multilateral, seperti memperkuat hubungan dengan Uni Eropa dan China, yang tetap berkomitmen pada agenda hijau, adalah langkah penting untuk mempertahankan momentum global.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih menjadi tantangan besar bagi diplomasi iklim global. Namun, bagi Indonesia, hal ini juga menekankan pentingnya strategi lokal yang berkelanjutan. COP 29 menjadi momen krusial untuk membangun aliansi baru dan memperkuat komitmen terhadap masa depan yang lebih hijau, meski tanpa dukungan penuh dari AS.
Indonesia tidak bisa lagi bergantung pada bantuan asing saja. Melalui kebijakan inovatif dan kolaborasi regional, kita dapat menjadi contoh dalam mengatasi tantangan global dengan solusi lokal. Apapun hasil COP 29, tanggung jawab untuk perubahan nyata ada di tangan kita sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H