Mohon tunggu...
Dhita Mutiara Sani
Dhita Mutiara Sani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Dhita Mutiara Sani seorang mahasiswi Universitas Airlangga yang sedang menjalani pendidikan S1 di Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pendekatan Pendidikan dalam Pemberantasan Korupsi

1 Juni 2024   19:32 Diperbarui: 1 Juni 2024   19:46 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Telah kita ketahui bahwa korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini dan telah menjadi isu global dan tak kunjung mereda. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan baik melalui pendekatan pendidikan maupun non pendidikan, namun permasalahan ini malah semakin terus eksis di berbagai sektor dan menjadi sorotan utama. Banyak yang terlibat dalam korupsi ini baik dari kalangan pemerintah maupun swasta.  Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dan dapat menjadi perhatian besar yaitu melalui pentingnya peran pendidikan dalam pemberantasan korupsi. Seperti yang telah diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron menekankan bahwa pendidikan merupakan pondasi yang esensial dalam membentuk karakter generasi muda bangsa yang anti korupsi.

Pendekatan melalui pendidikan ini memainkan peran kunci dalam pencegahan korupsi. Sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Economic Behavior and Organization menunjukan bahwa negara-negara dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat korupsi yang lebih rendah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pendidikan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi dan memperkuat norma-norma sosial yang menentang praktik korupsi. Selain itu, KPK juga telah meluncurkan berbagai program pendidikan anti korupsi yang ditargetkan untuk siswa sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Program-program tersebut bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman tentang korupsi dan cara-cara pencegahannya. Melalui pendidikan, dapat membentuk generasi muda bangsa yang memiliki integritas tinggi dan tidak memberi toleransi korupsi.

Komisi Pemberantasan Korupsi telah berupaya dalam mengintegrasikan pendidikan anti korupsi ini juga tercermin dalam kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan. Salah satu contoh adalah kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mengembangkan kurikulum anti korupsi yang diimplementasikan di sekolah-sekolah atau universitas. Kurikulum ini mencakup materi tentang pentingnya integritas, etika, dan tanggung jawab sosial. Selain itu, bukti kuat lain yang mendukung pentingnya pendidikan dalam pemberantasan korupsi adalah data yang menunjukan bahwa negara-negara dengan sistem pendidikan yang kuat cenderung memiliki indeks persepsi korupsi yang lebih baik. Hal ini menggarisbawahi bahwa pendidikan dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam memerangi korupsi. Kesadaran akan peran pendidikan dalam pemberantasan korupsi juga diakui oleh masyarakat luas. Dengan menanamkan nilai-nilai anti korupsi sejak dini, dapat membentuk karakter siswa agar menjadi generasi yang lebih baik lagi.

Pentingnya pendidikan dalam upaya pemberantasan korupsi tidak hanya sekedar teori, tetapi telah diakui dan diimplementasikan oleh berbagai pihak, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi dan lembaga pendidikan. Dengan terus memperkuat dan memperluas program pendidikan anti korupsi, Indonesia diharapkan dapat melahirkan generasi bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas tinggi dan berkomitmen untuk memberantas korupsi. Selain itu ada hal yang paling penting yaitu dengan pembinaan iman dan takwa pada masyarakat, karena dengan iman dan takwa yang membuat takut untuk berbuat dosa atau kesalahan.

Pemberantasan korupsi di Indonesia memang tidak mudah dan membutuhkan waktu yang sangat panjang. Namun dengan komitmen dan memiliki visi yang sama mulai dari pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, semua stakeholder, serta dukungan dari lembaga internasional dalam memajukan Indonesia. Indonesia sendiri memiliki potensi untuk membangun masyarakat yang lebih adil, transparan, dan berintegritas. Hanya dengan upaya bersama, Indonesia dapat mengatasi tantangan korupsi dan menuju masa depan yang lebih baik bagi semua warga negaranya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun