Memang benar ketika kita sudah menjalani fase hidup baru, atau di dalam filosofi Hindu ini biasa disebut dengan Grehasta atau fase berumah tangga. Akan banyak sekali nasihat yang mengatakan, bahwa mengarungi bahtera rumah tangga itu tak semudah bayangan anak muda jaman sekarang seperti saya ini, jika dulu hanya memutuskan untuk menikah mungkin hal yang biasa, namun menjalaninya adalah persoalan yang lain.
Saya bersyukur sekali hidup berdampingan dengan seorang laki-laki sederhana, suami yang mempunyai cara pikir visioner untuk masa depan, dan mau mendahulukan diskusi untuk sebuah keputusan. sehingga kita bisa saling mengerti, saling berbagi cara pandang terhadap semua detil kehidupan, di usai pernikahan yang tergolong masih muda juga.
Hal ini akan terkait dengan judul tulisan di atas, ya, tentang prioritas saya dalam mencari pendidikan meskipun sudah menikah. Terus apa hubungannya ?
"Jadi perempuan itu sudah seharusnya memperluas wawasanya walaupun kelak cuma akan jadi ibu rumah tangga saja atau tidak bekerja, karena dengan meningkatkan kualitasnya sebagai perempuan, maka bisa diartikan perempuan tersebut akan meningkatkan kualitas generasi keturunannya mendatang,"
Itulah pemahaman yang selalu ditanamkan orang tua saya semenjak saya kecil, yup, suatu pemahaman yang bertujuan mendidik anaknya untuk bisa lebih mandiri lagi, dan berani berkarya, yah karena memang background orang tua saya sendiri yang seorang wiraswasta, sehingga beliau selalu mendorong putra-putri nya untuk lebih mandiri
selain itu saya juga pernah membaca quote dari Dian Satro, apakah itu memang quote Dian Sastro beneran ? entahlah saya nggak ngerti juga kenapa sekarang benyak sekali orang dengan mudah menempelkan quotation dengan mencatut nama seleb yang entah didapat saat ia pidato di infotainment atau atau ditempat lain. Anyway, saya cuma melihat quote tersebut sangatlah bagus dan banyak sekali nilai yang dapat diambil, saat itu di Path kurang lebih bunyinya begini :
" Baik menjadi ibu rumah tangga atau wanita karier, seorang wanita harus berpendidikan, karena ibu yang pintar akan melahirkan keturunan yang cerdas ".
Saya supeeerrr like sekali dengan quote ini, cocok sekali dengan sudut pandang saya yang semenjak kecil memang sudah diberi pemahaman seperti itu juga oleh orang tua saya, sekaligus menggambarkan bagaimana saya respect dengan Ibu yang selalu menemani saya belajar, sejak saya masih kecil.
saya sering kali berpikir, bahwa sebagai seorang calon istri sudah seharusnya seorang perempuan itu dituntut untuk berpikir cerdas menjawab pertanyaan... how should I earn for a living ? apalagi jika suatu saat usaha atau pekerjaan suami kita ada problem dan mengganggu pemasukan, nah disitu kita bisa saling melengkapi dengan suami.
saya mulai intens memikirkan itu ketika mulai dewasa, melalui kontemplasi yang pelik, hingga saya memutuskan untuk menikah di 2013 kemarin. selanjutnya skenario akan dijalankan dengan suami melanjutkan usahanya seperti sebelumnya dan saya melanjutkan sekolah saya untuk masa depan.
Lalu timbul banyak sekali pertanyaan dari lingkungan sekitar saya salah satunya seperi ini,