Mohon tunggu...
Dhita Arinanda
Dhita Arinanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

I find inspiration from hearing a song 'Time' by 'Chantal Kreviazuk'

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menerapkan Kapitalisme Kreatif Industri di Indonesia

17 Mei 2014   12:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:26 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam acara World Economic Forum di Davos, Swiss,Bill Gates pernah melontarkan ide tentang creative capitalism (kapitalisme kreatif). Kapitalisme kreatif yang dimaksud Gates ini adalah bentuk baru kapitalisme yang mau untuk mengedepankan perhatian lebih perusahaan terhadap masyarakat-masyarakat miskin yang selama ini tersingkir akibat dari pergerakan kapitalisme sendiri.

Dalam hal ini, inti dari pemikiran Gates adalah menganalogikan bahwa hubungan manusia di dunia ini basic-nya adalah insentif dan disinsentif. Jadi Market atau pasar akan menjadi kuat hanya ketika dua unsur diatas ada dalam mekanisme instrumen harga .Contohnya bisa dilihat dari kasus kredit macet subprime mortage Amerika 2008 lalu, saat itu hal yang terjadi adalah, Kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang terus menyediakan rumah murah atau sederhana dan diikuti dengan suku bunga yang rendah secara terus menerus. Hal itulah yang menyebabkan,

A. Angka permintaan terhadap rumah menjadi tinggi

B. Rendahnya suku bunga The Fed (suntikan dana secara terus menerus) membuat inflasi tinggi

C Harga rumah pun menjadi tidak stabil dan meningkatkan angka spekulasi, yang diikuti dengan semakin meningkatnya demand terhadap uang, sehingga lembaga-lembaga keuangan pun semakin banyak mengeluarkan berbagai macam produk investasi.

D. Karena mudahnya persyaratan kredit, Angka NPL (non performing loan) pun semakin tinggi, dan semakin banyak orang yang tidak bisa membayar kredit.

E. Bank mulai banyak menyita rumah dan melelangnya yang membuat angka penawaran meningkat sehingga harga rumah pun hancur.

F. Harga turun Bank pun banyak yang merugi, lembaga-lembaga keuangan yang mengeluarkan produk investasi kaget, produk-nya banyak yang hancur juga, karena sudah tidak ada kepercayaan (rush) dari pelanggan, dan spekulan pun kena imbasnya juga.

G. Ekonomi hancur dan terjadilah krisis subprime mortage Amerika 2008

Dalam contoh kasus tersebut, pemerintah Amerika salah dalam memberikan "insentif", seharusnya dalam hal tersebut pemerintah Amerika menyisihkan dana dari APBN atau membangun BUMN khusus perumahan (disinsentive), buat menyediakan rumah murah, jadi akan lebih tepat sasaran dan terukur. Inilah yang dimaksud dalam pemikiran Gates tentang Kapitalisme kreatif, jika saat itu adanya insentifnya tepat, maka krisis di Amerika Serikat (AS) mungkin tidak akan terjadi. Dalam permasalahan ini, jika orang ingin memiliki rumah, pemerintah seharusnya memberikan "insentif" untuk rakyatnya agar bisa untuk membelinya dengan meningkatkan "produktivitas"-nya, bukan dengan merendahkan suku bunga kredit rumah, biarkan saja tetap mahal "disinsentive" saat itu, tetapi daya beli masyarakat akan meningkat.

Sebenarnya dalam sejarah, ide dari Gates ini sudah pernah dilakukan oleh Presiden ke 32 Amerika yaitu Franklin D Roosevelt, atas saran penasihat ekonominya  John Maynard Keynes, yang sampai sekarang terkenal dengan teori "Keynesian"-nya, saat memulihkan ekonomi Amerika dari Great Depression di tahun 1930, dengan membangun secara masif sektor riil, dimana saat itu upaya yang dirumuskan untuk menggerakan ekonomi adalah kerja, inovasi,dan kreativitas. Bukan hanya dari kebijakan atau rekayasa moneter seperti yang dilakukan Amerika di subprime mortage tersebut, yang notabene hanya menjadi bumerang karena tidak bisa menyentuh pertumbuhan di sektor riil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun