Trend dimana angka impor kita lebih tinggi dari ekspor kita sebenarnya sudah sangat lama pak, andai kita mau menggunakan pendekatan volume bukan price (harga), parahnya pak didalam ekspor kita malah mempunyai korelasi penting terhadap tekanan inflasi, dimana ekspor kita mempunyai andil terhadap pertumbuhan inflasi, yang artinya barangnya sudah pergi dari negara ini tapi uangnya tidak kembali, disini harapan kita pemerintah lebih ketat lagi entah itu menerapkan disinsentif terhadap pajak eksportir untuk memperbaiki ini atau alternative yang lain.
Bapak Presiden yang terhormat, dalam kebijakan ekonomi ini bapak sebagai kepala pemerintahan anda memiliki dua tangan dalam kewenangan anda, yaitu sebagai bandar dimana sangat diharapkan sekali untuk lebih percaya diri menghadapi si bandar besar Fed ini, yang ke dua anda sebagai otoritas yang diharapkan ketepatan dan kecepatanya dalam mengambil keputusan.
Memang dalam kebijakan itu tidaklah bisa membuat tersenyum semua orang pak, tetapi bukankah lebih bijak jika pertimbangan yang diambil adalah untuk kesejahteraan rakyat banyak.
Mungkin ini hanya perasaan rindu terhadap hadirnya sosok pemimpin yang mampu mencerdaskan rakyatnya dengan argumenya, bukan hadirnya pemimpin yang membodohi rakyat dengan argumenya.
OK pak diakhir kata saya hanya ingin mengucapkan selamat bekerja Pak, doa kami menyertaimu dan sukses selalu.
Dhita Arinanda PM
15 Maret 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H