Atau alternative lain seperti memahami peluang di sekitar kita, contoh rumah saya ada di dearah tempat pariwisata atau  rumah saya ada di dekat kampus, saya buka warung makanan saja di depan rumah atau buat kos-kosan bagi mahasiswa.
Nah kesimpulanya disini kita harus memahami apa potensi yang kita punya dan memahami peluang atau aset yang kita punya.
2. Masalah Permodalan
Setelah kita menentukan usaha apa yang akan kita buat, akan timbul pertanyaan kedua  yaitu bagaimana masalah permodalanya ?
Disini ada dua alternative, yaitu menabung dulu dengan jangka waktu yang diperkirakan cukup untuk memulai usaha, atau meminjam permodalan usaha.
Memang untuk lebih baiknya di saat pertama usaha itu kalau bisa menggunkan modal yang bukan berasal dari pinjaman, karena kita akan membawa resiko yang lebih berat, dimana di tiap bulanya kita harus membayar kredit dari modal tersebut.
Tapi kalau kita merasa peluang usaha yang akan kita buat tadi lebih baik bila segera dilakukan, tetapi kita belum punya permodalan bagaimana ?
Ok disini berarti solusinya pinjam permodalan atau menjual aset yang kita punya, hal pertama yang harus kita perhatikan adalah kalau bisa kita pinjam modal tersebut dari kerabat atau teman sendiri, karena kita bisa mendapatkan kredit modal dengan bunga yang sangat ringan atau bahkan tanpa bunga.
Kalau seumpama tidak bisa, kita memang harus pinjam permodalan ke Bank. Untuk meminjam di Bank ini hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah suku bunga kredit dari Bank yang akan kita pinjam tersebut. Kita bisa survey ke semua Bank untuk mencari suku bunga yang paling rendah, biasanya Bank plat merah (BUMN) yang lebih rendah suku bunganya, tetapi agak lama di proses pencairanya.
Untuk solusi kedua kita menjual aset yang kita punya, cukup dengan mengadakan satu kali  garage sale atau penjualan  dari barang-barang bernilai ekonomis yang jarang kita gunakan. Jadi intinya menjual barang yang masih mempunyai nilai ekonomis dan jarang kita pakai, kalau penentuan lebih lengkapnya kembali ke  this you go our figure (figure kita masing-masing)
Setelah modal kita dapatkan, kita menggunakan saja prinsip ilmu manajemen You need less cash than you think. jadi kita melakukan riset mengenai kebutuhan apa saja untuk memulai usaha, dan selanjutnya kita survey untuk menentukan suplier utama bahan baku yang bisa membantu kita menyediakan bahan-bahan dengan harga paling ekonomis (murah).