Mohon tunggu...
Dhita Arinanda
Dhita Arinanda Mohon Tunggu... wiraswasta -

I find inspiration from hearing a song 'Time' by 'Chantal Kreviazuk'

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Nasib Ekonomi Rusia Ditentukan Hari Ini

17 April 2014   12:11 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bank Rossiya which was blocked last week by Visa and MasterCard says it will limit its operations to the domestic market and stick to the ruble". The bank wants to protect its clients against any possible "unfair action" by foreign financial institutions'. (Euro Post, 29 March 2014)

Sementara investasi Amerika di rusia angatlah kecil jumlahnya, Tetapi Amerika menghukum Rusia dengan 'menendang' Rusia dari G8, sehingga ada pembekuan aset dan larangan visa bagi pejabat Rusia. Hal ini memang akan memperlambat investasi di Rusia, yang tentunya akan memperlambat juga pertumbuhan ekonomi Rusia.

2. Rusia mengumumkan tidak akan mengimpor A genetically modified organism (GMO), PM Medvedev di Harian Gazeta Express, padahal 63% tersebut dari Amerika, Amerika pun mengalihkan penjualan tersebut ke China, sayang China sepertinya sudah masuk gerbong Rusia dan menolak itu. "US corn exports to China drop 85 percent after ban on GMO strains – industry report". (Question More, April 12, 2014)

Rusia mulai berpikir untuk menancapkan pengaruhnya di beberapa negara dengan rencana ekspansi Ground-based stations for Russia's Global Navigation Satellite System (GLONASS) di beberapa negara Asia. (MOSCOW, 11 April 2014, RIA Novosti). Sedangkan Amerika malah anjlok bursa-nya dan itu terbesar sejak 2011 (Kompas.Com, Jumat, 11 April 2014).

Amerika juga cukup tergantung banyak dengan Rusia, seperti komoditi titanium yang digunakan Amerika untuk komponen produksi Boeing, (Defense Industry Daily : Boeing’s Russian Titanium Deals). Jika ini dihentikan sudah tentu Amerika akan bingung dengan keadaan itu.

Dari data tersebut terlihat jelas posisi siapa yang mempunyai kartu truf bisa dimainkan, Rossiya lah yang sedang mendapat angin. Memang dalam kenyataanya wajah ekonomi Rusia tidak bisa lepas dari peran Uni Eropa, tetapi faktanya 18 negara pemegang mata uang Euro tersebut, juga sangat tergantung di poin yang paling penting yaitu pasokan energi dari Rusia. Kita lihat saja perkembasngan hari ini, apa hasil yang akan diputuskan oleh Uni Eropa tersebut, jika embargo ekonomi itu tetap akan terjadi, bukan tidak mungkin juga masyarakat dunia akan diberi contoh nyata tatanan ekonomi yang baru, dimana akan muncul kekuasaan ekonomi besar baru dari timur yaitu Rusia dan china yang akan menggeser kekuasaan sang paman sam.

Indonesia sendiri akhir-akhir ini langkahnya juga cukup bagus dan perlu di apresiasi, Pak beye diakhir masa jabatanya melakukan poin-poin penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia, seperti adanya undang-undang tentang minerba, dan didakanya kerjasama pembangunan kilang minyak dengan Iran, siapa tahu kedepanya Indonesia dengan Iran malah meningkatkan kerjasama dalam bidang nuklir, sekalian Indonesia bisa belajar dari Iran tentang teknologi Nuklir tersebut. Dan siapa tahu juga ada penawaran minyak murah juga dari Rusia yang nyasar ke Indonesia, why not, Indonesia pernah sangat dekat sekali kok dengan raksasa tidur Rossiya tersebut, sekarang tinggal pintar-pintar Indonesia sendiri membaca arah masa depan dunia ke arah mana, dengan gejala gejala yang ada untuk memilih lebih condong 'berguru' kepada siapa, dan selanjutnya memanfaatkan peluang yang ada demi kebaikan bangsa ini sendiri dalam era kebebasan atau globalisasi ini.

Sungguh sebuah pelajaran berharga bagi Indonesia sendiri, melihat begitu nasionalismenya warga Rusia dalam menghadapi permasalahan di negaranya, Semoga wajah Indonesia di masa yang akan datang akan terlihat seperti itu juga.

Dhita Arinanda PM

17 April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun