Indonesia tidak bisa terus-terusan "hanya" membanggakan pertumbuhan pasar modal yang pesat, jika harga yang harus dibayar adalah lumpuhnya produktifitas ekonomi nasional sendiri, itu sangatlah mahal sekali, bagaimanapun produktivitas "sejati" itu dihasilkan karena kerja, bukan mimpi dan melihat angka-angka mengkilat semata, defisit neraca pembayaran inilah yang seharusnya menjadi perhatian utama negara ini kedepanya. Semoga pemerintah selanjutnya lebih baik lagi menghadapi permasalahan ini.
Dhita A
7 Mei 2014
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!