Kemerdekaan yang ekologis. Sungai Brantas yang mengalir di Provinsi Jawa Timur pernah memiliki kekayaan hayati yang berwujud ikan. Peneliti Weber dan de Beaufort (1962) mencatat ikan-ikan asli Sungai Brantas mencapai 87 spesies.
Kini kekayaan itu nyaris lenyap. Perubahan ekonomi dan aktifitas manusia di berbagai sektor menjadi penyebabnya. Penelitian menunjukkan selama kurun waktu sekitar 30 tahun (1962-1994) di wilayah Sungai Brantas telah kehilangan sebanyak 77 spesies asli.
Tak pelak, menjadi kegembiraan bagi saya – sebagai seorang yang belajar merawat air – ketika sekelompok relawan antara lain dari Sanggar Anak dan Orang Indonesia (OI) di Malang merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan menabur ikan.
Seusai upacara yang orisinal, karena dilaksanakan di Sungai Metro yang merupakan anak Sungai Brantas, ditaburlah ikan. Penaburan dimeriahkan pertunjukan musik gesekan dawai. Walau terkesan sederhana dan seremonial – sebab sulit bagi membalikkan kembali kekayaan hayati ikan seperti semula – toh kita semua berharap kepedulian ini adalah wujud rasa cinta kepada air.
dari status Raymond Valiant Ruritan — with Bambang Pangsut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H