Mohon tunggu...
Dhiska Paulin Ianjar
Dhiska Paulin Ianjar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa prodi BKI semester 1 Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Kedudukan Al-Qur'an: Pilar Kehidupan Sejati

10 November 2024   20:20 Diperbarui: 10 November 2024   20:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/2p6bfN3pH

Al-Qur'an merupakan sumber ajaran islam yang pertama dan yang paling utama menurut kepercayaan umat Islam. Al-Qur'an merupakan kitab suci yang di sampaikan oleh Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur yang nantinya Al-Qur'an akan menjadi petunjuk bagi umat Islam agar mendapatkan kesejahteraan di dunia serta di akhirat. Sebagai petunjuk bagi umat Islam Al-Qur'an menjadi pedoman di antaranya sebagai Al-Huda (petunjuk), Al-Furqan (pembeda antara yang hak dan yang batil), Al-Burhan (bukti kebenaran), Al-Dzikr atau Al-Tadzkirah (peringatan), Al-Syifa (obat penyembuh), Al-Mau'idhah (nasihat, pelajaran), dan Al-Rahmah (rahmat). Selain itu, sebagai kitab suci yang menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumya, al-Qur'an juga membawa fungsi sumber pokok ajaran agama, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, seperti Taurat, Zabur, dan Injil,dan sebagai petunjuk bagi umat manusia hingga akhir zaman hal tersebut sesuai firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 2, yaitu:

Artinya: 

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa

Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi setiap umat Islam tidak perlu di ragukan lagi. Sebagai pedoman hidup umat Islam di wajibkan untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari, selain itu Al-Qur'an banyak mengemukakan pokok dan prinsip umum untuk mengatur hidup diantaranya ialah Hablum Minallah adalah suatu perilaku atau tindakan dalam menjaga hubungan dengan Allah SWT. Contoh perilaku Hablumminallah menurut Imam Ghazali adalah menunaikan perintah syariat, rela dengan ketentuan dan takdir serta pembagian rezeki dari Allah SWT, dan meninggalkan kehendak nafsunya untuk mencari keridhoan Allah SWT. Dalam pengertian syariah, makna Hablum Minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah perjanjian dari Allah SWT, yaitu masuk Islam atau beriman dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan di akhirat.  

Hablum Minannas adalah hubungan manusia pada sesama manusia, bagaimana kita memperlakukan manusia dan diperlakukan. Iman seseorang tidaklah lengkap jika memperlakukan sekitarnya sekehendaknya. Sesama manusia kita diwajibkan saling menyayangi, menghormati, dan menghargai. Manusia tidak hanya diperintahkan untuk rajin beribadah saja, seperti shalat, zakat, dan puasa, namun juga harus diimbangi dengan hubungan baik kepada sesama manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa ayat 36, yaitu:

Artinya: 

"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."

Hablum Minal Alam berarti hubungan antara manusia dan alam. Ini mencakup tanggung jawab manusia terhadap lingkungan dan semua ciptaan Allah SWT. Begitu banyak cara atas nikmat Allah SWT yang telah di berikan contohnya merawat dan melestarikan lingkungan alam merupakan bentuk syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah hal ini termasuk menjaga ekosistem, satwa, dan tumbuhan, menggunakan sumber daya alam dengan bijak dan bertanggung jawab, serta menghindari tindakan yang merusak lingkungan, menyadari bahwa alam adalah anugerah dan berkomitmen untuk merawatnya dengan baik sebagai bagian dari ibadah kepada Allah SWT.

Konsep Hablum Minallah, Hablum Minannas, dan Hablum Minal Alam menunjukkan bahwa kedudukan Al-Qur'an sebagai pilar kehidupan tidak hanya mencakup hubungan spiritual, tetapi juga interaksi sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan mematuhi ketiga aspek ini, umat Islam dapat menjalani kehidupan yang harmonis, bermakna, dan sesuai dengan ajaran Islam. Menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam semua aspek kehidupan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun