Belajar & Berkarya di Akademi Menulis PLN - Kompasiana

[caption caption="Serunya belajar disana (foto: lia, tiara, dok pribadi)"][/caption]Siapa yang sangka ajang The Communication Apprentice Program membawa saya sampai ke kompasiana, tempat mangkalnya para blogger keren di Negeri ini. Setelah pembukaan secara resmi oleh Direktur Human Capital Management PT PLN (Persero), Muhammad Ali, 18/04/2016 di Pusdiklat Ragunan, Jakarta Selatan. Para Ambasador Humas PLN yang berjumlah 17 orang, dibawa menuju markas Kompasiana yang berlokasi di Jln. Palmerah, Jakarta Barat. 

Kang Pepih Nugraha mengawali sesi belajar menulis, ngga sangka juga ketemu Kang Pepih yang namanya cuma saya dengar, sebagai wartawan terkenal. Sekarang justru bertemu langsung. "Hm..semangat deh belajarnya" dalam hati saya. Saya belajar lagi tentang Mind Mapping.

Belajar menulis memang tidaklah semudah yang kita bayangkan, butuh mood yang baik juga. Kalo mood lagi bagus, bakal banyak hal yang akan mengalir begitu saja, dan sebaliknya jika mood belum pas, memulainya pun akan sulit. Butuh inspirasi rupanya. Kang Pepih langsung kasih tugas menulis hard news seputar PLN pastinya.

Sesi berikutnya Nurulloh, membuka wacana saya untuk mengenal dan membuat blog. Antusias saya untuk mengikuti tahapan demi tahapan mulai dari mendaftar sebagai blogger di kompasiana sampai memulai untuk menulis dan menentukan rubriknya. Hari ke 1 ditutup dengan sesi nya Iskandar Zulkarnaen yang biasa disapa Isjet. Isjet mengajarkan bagaimana Online Writing dengan kiat menulis cepat, ,menarik dan bermanfaat.
Cukup lelah hari pertama mengikuti kelas, mungkin karena kami berangkat pukul 5.30 menuju Ragunan dari tempat kami menginap di Udiklat PLN Slipi dan sarapan pukul 5 pagi bukanlah kebiasaan kami.
Hari ke 2, kelas berlanjut dengan sesi Hilman Fajrian yang mengajarkan Key Opinion Leader (KOL). Ilmu baru lagi, melihat beberapa contoh yang ada dalam social media trend.

[caption caption="Belajar Ngeblog (foto : Tiara)"]

[/caption]Giliran Fikrian Hidayat ngajarin kita Photoblogging dan Videoblogging dengan story telling yang lagi trend banget. Bagaimana sebuah cerita yang berhubungan dengan storytellig non fiksi disampaikan ke khalayak dalam karya jurnalis, Wah keren banget, jadi pengen banget bisa buat seperti itu untuk dokumentasi pribadi dulu, khan masih amatiran. 

Makin serius tahapan belajar menulisnya ketika pembagian kelompok menulis dengan mentor di tiap grupnya, kebetulan banget kebagian mentor yang sabar seperti Hilman Fajrian. Metode nya juga asyik, kita pake google docs jadi semua bisa saling intip tulisan sesama grup. Dapat 2 tulisan di hari ke 3 ini dan langsung tayang di kompasiana lengkap dengan fotonya. Saking asyiknya sampai lupa waktu belajarnya sudah lewat. Sampai penginapan juga masih melanjutkan sisa tugas yang belum terupload di blog kompasiana. Apalagi komunikasi intens yang kita buat dalam grup Whatsapp yang aktif sangat membantu kita dalam menyelesaikan tugas-tugas. Luar biasa Tim Kompasiana.

Hari ke 4 makin seru lagi, dikasih project bikin foto dan video, dapat mentor Annas , seteah short brief pagi itu, saya yang 1 kelompok dengan Asep Irman dan Suargina, menentukan lokasi incaran berita. Kantin Kompas lokasi yang kita pilih, masing-masing dengan obyek liputannya, saya pilih penjual rujak dan buah dingin yang bernama Samino dan Maksum istrinya. Interview singkat, pengambilan foto dan video. Apesnya Smartphone yang saya pakai low batt, untunglah dapat beberapa foto dan videonya. 

Setelah makan siang, Tim Kompasiana mengajak kami ke Bentara Budaya Jakarta, yang lokasinya cukup dekat dengan tempat kami belajar. Disini Fikri memberikan praktek dan teknik mengambil gambar dan pengenalan beberapa peralatan jurnalis. Belajar juga membuat Video dengan alur cerita. Seru nya mencoba peralatan shooting dan mencoba drone untuk video dan foto. Asyik banget deh pengalaman yang luar biasa 4 hari belajar dengan kompasiana. Sekarang jadi mengerti apa yang harusnya saya lakukan dalam tugas-tugas di kantor, yang selama ini belum benar, sekarang saat nya memperbaiki yang salah dan mengerjakan dengan cara yang benar. Ilmu langka adalah pengalaman, dan saya mendapatkan nya dari orang-orang yg ahli di bidangnya, terima kasih PLN, Terima kasih Kompasiana, Salut buat para mentornya. (dhi)