Mohon tunggu...
dhini utami
dhini utami Mohon Tunggu... -

Humas PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Barat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

CAP PLN Bertandang ke Straits Times bersama Kompasiana

31 Agustus 2016   06:32 Diperbarui: 31 Agustus 2016   08:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: www.instagram.com/kompasianacom/

Rangkaian Communications Apprentice Program yang dilaksanakan PT PLN (Persero) yang melibatkan seluruh Humas PLN yang ada di seluruh wilayah kerja di Indonesia memang telah memilih 3 peserta terbaik nya pada bulan Mei 2016. Namun kegiatan ini msh terus berlanjut dengan rangkaian program lainnya yang disebut Great Opinion Leader Online (GOAL LINE). Program ini dimaksudkan agar setiap humas PLN dapat menjadi opinion leader di wilayah kerja nya untuk terus membangun citra PLN yang lebih baik lagi melalui media sosial.

Kami yang berjumlah 4 orang,yang merupakan 3 terbaik di Communication Apprentice Program (CAP) PLN , Sumber A Utami( Dhini), Muhammad Grahita dan Bayu Aswenda dan Anna Agustina, Pendamping dari Pusat Pendidikan dan Latihan PLN (Pusdiklat) berangkat pada hari Senin, 29 Agustus 2016 langsung menuju Singapura, bersama 2 orang dari Kompasiana, Pendi Kuntoro dan Nurulloh. Setibanya di Changi, kami langsung dibawa menuju markas Singapore Press Holding (STP) di Toa Payoh. Tidak berbayangkan saya akan dapat kesempatan berkunjung dan berdiskusi dengan para redaksi di koran yang paling bergengsi di negeri singa ini. Bagi saya koran ini bacaannya orang-orang hebat, orang kaya lah begitu saya menyebutnya.

Foto: www.instagram.com/kompasianacom/
Foto: www.instagram.com/kompasianacom/
Disambut Shefali Rekhi yang merupakan Asia News Network Editor di Straits Times, memberikan penjelasan tentang Pengelolaan Media di Straits Times yang merupakan Koran Tertua yang ada di Singapura, berdiri pada 25 Juli 1845 hingga sekarang, menjadikan Straits times koran yang cukup memiliki banyak pembaca yang cukup beragam, jumlah halaman di hari senin-jumat 80 halaman dan di akhir pekan mencapai 160 halaman. Luar biasa!  Decak kagum saya melihat begitu melihat jumlah lembaran yang akan dibaca pelanggannya. Mirip dengan Kompas Cetak, itulah yang ada di benak saya.

Era Digital menjadi tantangan tersendiri bagi redaksi koran ini, strategi pemasaran dan pengelolaan berita menjadi prioritas. Tantangan ini justru menjadi semangat  tim redaksi untuk melebarkan sayap kontribusi berita hingga ke Amerika dan Eropa (UK).Pada tahun 2005, straits times meluncurkan The Straits Times Online setelah sebelumnya di Tahun 1994 membuka akses websitenya. Segmen pembaca pun semakin di manjakan dengan laman yang menarik.

Foto: Nurulloh/Kompasiana
Foto: Nurulloh/Kompasiana
Diruang lain kami mendapatkan penjelasan dari Eugene dan Rebecca bagaimana pengelolaan Straits Time Online, hal yang menarik adalah menyajikan data angka yang membosankan menjadi suatu informasi yang menarik untuk dibaca atau pun dijadikan referensi. Mulai dari informasi yang terkait properti, lalu lintas, hingga hewan yang melintasi jembatan yang khusus dibuat untuk binatang-binatang yang sering melintas di jalan raya hingga besarnya resiko tertabrak pengendara.Berdasarkan analisa jumlah kejadian, maka hal ini dijadikan rekomendasi pembuatan jembatan binatang, agar tidak ada lagi binatang yang tertabrak ketika melitasi hutan yang berada di sebrangnya.

Foto: Nurulloh/Kompasiana
Foto: Nurulloh/Kompasiana
Dilengkapi dengan CCTV hingga dapat diketahui jenis binatang apa dan jam berapa melintas, semua terekam dengan jelas. Itu salah satu contohnya. Begitu pun halnya dengan lokasi perumahan ataupun apartemen yang akan di jual atau disewakan, tersaji jelas hingga detail alamatnya di tiap wilayah, hingga pembaca yang membutuhkan tinggal membuka akses yang tersedia. Begitu juga hal nya data yang berkaitan pemilihan atau kampanye politik. Seperti Quick Count yang ada di Jakarta, tapi ini lebih detail dan jelas. Detail banget!

Kami diajak juga berkeliling melihat ruang redaksi yang nyaman, hampir mirip yang pernah saya lihat di kompas saat magang disana. Singapore Press Holding memiliki beberapa grup lain yang mengelola berita sesuai dengan segmennya, berlokasi di Toa Payoh, Singapura. Pada kunjungan ini, kami juga akan berkunjung ke Asia One, Stomp dan RazorTV. 

Kayak mimpi aja dibawa ke media yang cukup diminati di negara ini. Ngga pernah kebayang deh, Humas PLN bisa sampai kesini. Kunjungan pertama saja sudah membawa kesan, bagaimana dengan hari berikutnya. Ngga sabar nunggu hari esok melanjutkan program kunjungan ini, ilmu apa yang akan kita dapatkan, semoga kami implementasikan sesuai dengan kebutuhan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun