Mohon tunggu...
Dhini Oktavianti
Dhini Oktavianti Mohon Tunggu... Freelancer -

Jalan-jalan, Belanja, Kuliner, Belanjaa.. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Supir Bis pun Punya Keahlian Lain Selain Menyetir

1 Juli 2012   00:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:23 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 22 Juni 2012, dua keponakanku yang lucu dan imut berulang tahun. Mereka tidak kembar tetapi kakak beradik yang kebetulan tanggal ulang tahunnya beda dua hari, hanya beda tahun saja. Keponakanku ini membuat perayaan ulang tahun kecil-kecilan di rumahnya di daerah Depok jam 3 sore. Berhubung hari itu hari Jumat, otomatis aku berangkat ke Depok setelah seleseai bekerja pukul 3 sore.

Setelah menyelesaikan pekerjaanku, jam 3 teng aku langsung pamit untuk pergi ke acara ulang tahun keponakanku. Di dalam otak berpikir simpel, naek bis PPD jurusan Grogol - Depok yang lagi ngetem di Slipi Bawah, duduk dengan tenang, ketiduran, lalu sampai ke Depok. Ternyata kenyataannya tidak seperti itu! Sampai di Slipi Bawah ternyata aku harus menunggu 1 jam dulu! Arrgghh...

Satu jam berlalu, dan yap! datanglah bis yang ku nantikan. Mau masuk, intip-intip dulu., ternyata penuh. Jadilah aku berdiri dan buru-buru mengambil posisi di sebelah supir. Lebih enak berdiri itu deket supir :)

Tidak lama kemudian, bis PPD ini meluncur dan melanjutkan perjalanan menuju ke Depok. Sampai sini aku belum menemukan hal yang aneh. Saat di depan Plasa Semangi, aku mendengar ada yang berkata "Itu ambil penumpangnya!" Pasti kita berpikir, "Oh supir." Tapi saat itu aku lagi melihat supirnya dan dia tidak membuka mulutnya sama sekali. Aku celingukan. Siapa yang ngomong tadi? Supirnya kan yah? Tapi ko ga buka mulut?

Aku mulai berpikir, jangan-jangan aku berhalusinasi. Mulai ngeri.

[caption id="attachment_198067" align="aligncenter" width="369" caption="Supir PPD. Lagi kuawasi. Dok.pribadi"][/caption]


Bis pun melanjutkan perjalanan. Sampai di daerah Pancoran, aku masih berdiri di deket supir. Dan kejadian yang sama saat di Plasa Semangi pun terulang. Tidak ada yang buka mulut tapi nyuruh-nyuruh kenek ngambil penumpang. Suara laki-laki pastinya. Ga mungkin pria yang berdiri di sebelah kiriku yang berteriak, karena suara yang kudengar dari sebelah kanan. Mulai ngeliatin supir lagi sambil mengawasinya.

[caption id="attachment_198069" align="aligncenter" width="300" caption="Supir dilihat dari kaca spion. Dok.pribadi"]

13411026641292065506
13411026641292065506
[/caption]

Saat posisi bis ada di daerah Kalibata, aku baru mendapat jawaban dari melihat supir itu. Ternyata, si supir PPD ini, memiliki keahlian bersuara perut. Jadi tanpa membuka mulutnya, ia bisa mengeluarkan suara seperti orang berbicara. Waah ini sesuatu yang baru menurutku. Baru kali ini aku mengetahui ada supir bisa bersuara perut (bukan keroncongan yah). Karena selama ini aku berpikir, orang yang bisa bersuara perut itu haruslah orang yang benar-benar melatih diri dan ada sekolahnya. Seperti Ka Ria Enes dan Boneka Susan yang booming saat aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Tapi saat melihat supir yang bisa mengeluarkan suara perut, aku takjub. Si supir ini bisa saja menggunakan keahlian suara perutnya untuk menambah penghasilan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun