Mohon tunggu...
Dhini Oktavianti
Dhini Oktavianti Mohon Tunggu... Freelancer -

Jalan-jalan, Belanja, Kuliner, Belanjaa.. ^_^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Kompasiana dalam Hidup Saya

15 November 2017   09:29 Diperbarui: 15 November 2017   09:41 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wpchannel.com

Setiap kompasianer di sini pasti memiliki kenangan tersendiri di kompasiana. Ada yang merasa kompasiana sebagai wadah untuk membantu pemulihan diri, menjadi lebih berani menuangkan ide, jadi lebih mengetahui apa yang diinginkan selama ini yang mungkin terpendam, bertemu teman lama yang bertahun-tahun tak bertemu, sampai menemukan jodoh, mungkin. Tapi apapun itu, pasti sangat berarti buat kompasianer, tak terkecuali saya sendiri.

Mengenang 9 tahun Kompasiana, membuat saya flashback ke dalam ingatan sekitar tahun 2012. Saat itu saya baru lulus kuliah di tahun 2011, masih labil dan bingung ingin bekerja dimana, saya mulai membuka situs media. Kebetulan, saya lulusan Ilmu Komunikasi jurusan Jurnalistik di salah satu universitas swasta di Jakarta. Tentu keinginan untuk bekerja di media massa sangat tinggi. Seluruh lowongan bekerja di media massa, saya apply, tak terkecuali Kompasiana yang saat itu mencari admin. 

Sejujurnya, bukan saya yang meng-apply, tapi pacar saya (yang sekarang menjadi suami) yang memasukan lamaran ke kompasiana. Sebaliknya, saya memasukan lamaran atas nama suami saya ke media massa lain. Kemudian saya mencari tahu apa itu kompasiana dan mendaftar sebagai kompasianer. Saat itu, saya hanya sebagai silent reader. Tak lama, saya dipanggil untuk tes sebagai admin di kompasiana. Melalui beberapa waktu, saya pun diterima sebagai admin di kompasiana. 

Kompasiana, bagi saya, adalah tempat pertama saya bekerja, mengemban ilmu, serta mengenal dunia kerja. Saat itu, saya clueless tentang dunia kerja. Begitupun saat bekerja di kompasiana. Tapi, atas bimbingan dari para senior, saya mengerti bagaimana bekerja di dunia kerja, bagaimana menjalankan media online, secara tidak langsung. 

Dari kompasiana juga, peluang saya bekerja di tempat lain pun semakin terbuka. Yang tadinya hanya lulusan baru, menjadi bertambah dengan adanya pengalaman di kompasiana.  Memang, saya hanya bekerja tak sampai setahun di kompasiana, tetapi pengalaman memang tak bohong. Saya jadi tahu apa yang persisnya yang saya inginkan. 

Lulus dari kompasiana, saya pernah bekerja di penerbitan, di salah satu lembaga pemerintah, sampai kembali lagi bekerja di media massa. Saya pun jadi semakin senang menulis. Itu semua diawali dari bekerja di kompasiana. Teringat kata-kata dari suami saya, "apa yang menjadikan kamu sekarang, itu dari pengalamam hidup yang sudah kamu jalani". Well, itu memang benar. Sampai saat ini saya memutuskan untuk menjadi freelance writer, itu pun masih ada pengaruhnya dari kompasiana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun