Mohon tunggu...
Dhinda Aurelia
Dhinda Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan

Saya Mahasiswa aktif Prodi DIII Keperawatan TegalPoltekkes Kemenkes Semarang dengan beberapapengalaman dalam bidang kesehatan, sosial, atau kepemimpinan. Saya Berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi fakultas melalui peran sebagai mahasiswa aktif dalam fakultas keperawatan. Hobi saya bersepeda,membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan kolaborasi. Selain itu saya juga gemar membaca buku untukmenambah wawasan,melatih analisis kritis, dan mencari inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Meningkatnya Kasus Cuci Darah pada Remaja: Analisis Faktor Resiko dan Upaya Pencegahan

23 November 2024   20:39 Diperbarui: 23 November 2024   23:15 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pentingnya prosedur cuci darah bagi penderita gagal ginjal kronis tetapi menyebabkan tantangan pada remaja. Proses yang memakan waktu dan mengganggu kehidupan sehari-hari serta interaksi sosial, membuat remaja merasa lelah, stres, dan terisolasi dari teman-teman.

4.Peningkatan resiko komplikasi

Penderita gagal ginjal kronis berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti penyakit jantung, anemia, dan gangguan tulang. Proses cuci darah dapat memperburuk kondisi ini dengan fluktuasi tekanan darah, kehilangan darah, dan gangguan metabolisme mineral. Durasi gagal ginjal, frekuensi cuci darah, kontrol gula darah, dan tekanan darah dapat memengaruhi resiko komplikasi.

Upaya Pencegahan

Untuk mencegah meningkatnya kasus gagal ginjal pada remaja, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, antara lain:

1.Deteksi dini

Deteksi dini penyakit ginjal melalui pemeriksaan kesehatan rutin bisa mencegah gagal ginjal dan cuci darah. Dengan tes kreatinin dan protein di urine, dokter bisa temukan tanda-tanda awal kerusakan ginjal sebelum gejala muncul. Penanganan dini penting agar pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan.

2.Promosi gaya hidup sehat

Mengonsumsi makanan sehat, minum air putih, berolahraga, dan menghindari merokok dapat menjaga kesehatan ginjal. Remaja yang menjaga kesehatan ginjal sejak dini dapat mencegah kerusakan ginjal yang parah dan resiko gagal ginjal di kemudian hari. Edukasi, contoh yang baik, dan kegiatan menyenangkan dapat membantu mempromosikan gaya hidup sehat pada remaja. Ini akan menciptakan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.

3.Peningkatan akses layanan kesehatan

Memastikan remaja memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan ginjal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun