Mohon tunggu...
Dhinda Aurelia
Dhinda Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan

Saya Mahasiswa aktif Prodi DIII Keperawatan TegalPoltekkes Kemenkes Semarang dengan beberapapengalaman dalam bidang kesehatan, sosial, atau kepemimpinan. Saya Berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi fakultas melalui peran sebagai mahasiswa aktif dalam fakultas keperawatan. Hobi saya bersepeda,membantu menjaga kesehatan fisik dan mental, serta meningkatkan kolaborasi. Selain itu saya juga gemar membaca buku untukmenambah wawasan,melatih analisis kritis, dan mencari inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Meningkatnya Kasus Cuci Darah pada Remaja: Analisis Faktor Resiko dan Upaya Pencegahan

23 November 2024   20:39 Diperbarui: 23 November 2024   23:15 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gagal Ginjal pada Remaja

Gagal ginjal kronis merupakan masalah serius yang umumnya terjadi pada orang dewasa, namun kasus gagal ginjal pada remaja juga semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan remaja serta menurunkan kualitas hidup mereka. Ginjal berperan penting dalam menyaring limbah dari darah dan menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Cuci darah untuk remaja dengan gagal ginjal dilakukan dengan mesin khusus karena ginjal tidak berfungsi dengan baik. Gagal ginjal bisa disebabkan oleh infeksi, penyakit bawaan, atau gaya hidup tidak sehat. Cuci darah mengeluarkan limbah, cairan berlebih, dan zat berbahaya dari darah yang seharusnya disaring oleh ginjal. Proses ini penting untuk menjaga kesehatan remaja secara rutin dan jangka panjang.

Faktor Resiko Gagal Ginjal pada Remaja

Beberapa faktor resiko yang berkontribusi terhadap meningkatnya kasus gagal ginjal pada remaja antara lain:

1.Penyakit kronis

Diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis merupakan penyebab utama gagal ginjal pada remaja. Penyakit ini merusak ginjal secara perlahan melalui pembuluh darah di ginjal. Jika tidak terkontrol, bisa menyebabkan kerusakan permanen dan berkembang menjadi gagal ginjal.

2.Obat-obatan

Obat-obatan tertentu dapat merusak ginjal dan menyebabkan perlunya cuci darah. Obat-obat tersebut bisa merusak ginjal dengan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, merusak sel-sel ginjal, atau menimbulkan peradangan. Contoh obat-obatan yang berpotensi merusak ginjal termasuk obat anti-inflamasi, antibiotik, obat kemoterapi, dan obat tekanan darah.

3.Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih yang terus menerus bisa merusak ginjal secara permanen dan memerlukan cuci darah. Ketika ISK tidak diobati, bakteri bisa naik ke ginjal menyebabkan pielonefritis. Pielonefritis bisa menyebabkan peradangan kronis dan merusak jaringan ginjal serta gangguan penyaringan darah. Hal ini bisa terjadi karena peradangan kronis yang merusak jaringan ginjal secara perlahan, membentuk jaringan parut, dan meningkatkan tekanan darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun