Mohon tunggu...
dhinda aryanti
dhinda aryanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Patriarki di Indonesia

12 Juni 2024   09:40 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:03 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

•Stereotipe gender yang membatasi: Budaya patriarki juga menciptakan stereotipe gender yang membatasi peran dan potensi perempuan. Perempuan seringkali dikaitkan dengan konsep kelemahan, emosionalitas, dan pekerjaan rumah tangga, sementara laki-laki seringkali diidentifikasi dengan gagasan kekuatan, rasionalitas, dan karir publik.

Upaya Menuju Kesetaraan Gender

Meskipun budaya patriarki masih sangat kuat di Indonesia, telah ada sejumlah langkah yang diambil untuk mewujudkan kesetaraan gender. Langkah-langkah ini melibatkan:

-Peningkatan Kesadaran: Edukasi dan kampanye sosialisasi tentang kesetaraan gender serta hak-hak perempuan perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesadaran di masyarakat.

-Penguatan Regulasi: Perkuatannya regulasi yang melindungi hak-hak perempuan dan mendorong kesetaraan gender dalam semua aspek kehidupan dianggap sangat penting.

-Mendorong Partisipasi Perempuan: Perempuan harus didorong untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan sosial.

-Perubahan Paradigma: Peningkatan edukasi dan dialog diperlukan untuk mengubah paradigma masyarakat tentang peran dan potensi laki-laki dan perempuan.

-Pengembangan Program Pemberdayaan Perempuan: Program-program pemberdayaan perempuan dapat membantu meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya lainnya.

Meskipun budaya patriarki masih sangat kuat di Indonesia, upaya untuk mencapai kesetaraan gender telah menjadi sorotan penting dalam beberapa tahun terakhir. Namun, perjalanan menuju kesetaraan masih panjang dan memerlukan keterlibatan aktif dari semua pihak. Sebagai penulis, saya percaya bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang memberi perempuan kesempatan yang sama dengan laki-laki, tetapi juga tentang mengakui nilai dan kontribusi unik yang mereka bawa ke meja. Perempuan memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dan upaya untuk mendukung kesetaraan harus menjadi prioritas bersama bagi seluruh masyarakat. Dengan memahami akar budaya patriarki dan melanjutkan langkah-langkah yang telah diambil, saya yakin bahwa Indonesia dapat menuju arah yang lebih baik, di mana setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

Kesimpulan

Meskipun budaya patriarki masih kuat di Indonesia, upaya untuk mencapai kesetaraan gender telah menjadi sorotan penting dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, perjalanan menuju kesetaraan masih memerlukan keterlibatan aktif dari semua pihak. Sebagai penulis, saya percaya bahwa kesetaraan gender bukan hanya tentang memberi perempuan kesempatan yang sama dengan laki-laki, tetapi juga tentang mengakui nilai dan kontribusi unik yang mereka bawa ke meja. Perempuan memiliki potensi besar untuk membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, dan upaya untuk mendukung kesetaraan harus menjadi prioritas bersama bagi seluruh masyarakat. Dengan memahami akar budaya patriarki dan melanjutkan langkah-langkah yang telah diambil, saya yakin bahwa Indonesia dapat menuju arah yang lebih baik, di mana setiap individu, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun