Mohon tunggu...
dhinar oktavia
dhinar oktavia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Produktivitas Pemuda dalam Bisnis Makanan Online di Masa Pandemi Covid-19

6 November 2020   21:40 Diperbarui: 6 November 2020   21:45 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap hari masyarakat khususnya pemuda melakukan kegiatannya di luar rumah. Seperti bersekolah, kuliah, bekerja dan banyak kegiatan lainnya, dimana tanpa adanya batasan atau jarak antara individu dengan individu lainnya. Namun berbagai negara telah berubah setelah munculnya Virus Covid-19. Banyak negara yang melakukan pembatasan sosial untuk berinteraksi di luar rumah. Covid-19 telah menimbulkan economic shock, yang dimana hal tersebut telah mempengaruhi ekonomi. Baik itu secara perorangan, rumah tangga, perusahaan mikro, kecil, menengah maupun besar, bahkan mempengaruhi ekonomi negara dengan skala cakupan dari lokal, nasional, dan bahkan global.
 
Pandemic Covid-19 di Indonesia muncul pada bulan maret. Dimana pemerintah mengeluarlan kebijakan mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini menyebabkan banyaknya sektor yang kegiatannya dialihkan untuk dilakukan di rumah. Seperti sektor pendidikan dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan dari sektor ekonomi yaitu dengan diberlakukannya Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah. Banyak juga masyarakat yang kehilangan pekerjaannya karena pembatasaj sosial dan faktor ekonomi lain yang telah berdampak pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.
 
Dengan diberlakukannya PSBB dan setiap kegiatan dialihkan untuk dikerjakan di rumah, namun sebagai pemuda diusahakan agar tetap produktif dan tidak bermalas-malasan. Kegiatan yang produktif tersebut pastinya merupakan kegiatan yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan para pemuda di masa pandemi ini. Apalagi jika pemuda sudah merasa bosan dengan kegitan di rumah yang seperti itu saja, karena kurangnya interaksi dengan teman sebaya membuat pemuda merasa penat. Oleh karena itu, saat ini teknologi sangat dibutuhkan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemuda untuk tetap bisa produktif walaupun di rumah. Teknologi ini membuktikan bahwa kehadirannya dapat bermanfaat untuk memecahkan masalah serta membantu kehidupan manusia khususnya di masa pandemi Covid-19 ini.
Kehidupan pemuda tidak lepas dari penggunaan teknologi untuk menunjang keproduktivitasan pemuda dan mengusir rasa bosan yang mereka rasakan, banyak dari mereka yang telah membuka usaha online. Di masa pandemi ini banyak pengusaha online baru khususnya di bidang kuliner.Dengan segala potensi yang ada dalam bisnis kuliner ini, menjadikan makanan sebagai sektor bisnis yang potensial untuk dibangun dalam masa pandemi Covid-19 ini. Perkembangan yang pesat dari hari ke hari menjadikan banyak anak muda yang membuka usaha makanan online. Mereka mengolah bisnis mereka sendiri atas dasar kemampuan yang mereka miliki. Seperti memilih konsep, membuat produk dan desaign produk serta memasarkan produk mereka sendiri. Hal tersebut tidak lepas daei adanya bantuan teknologi.
 
Teknologi yang digunakan oleh pemuda dalam berbisnis online ini yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Yang dimana dari kedua jenis teknologi ini saling berhubungan dan mempunyai manfaat yang berarti dalam pengembangan bisnis online di masa pandemi ini. Teknologi informasi itu merupakan sebuah perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk menyimpan berbagai informasi, sedangkan teknologi komunikasi merupakan sebuah sistem yang menggunakan sarana teknis untuk mengirimkan informasi dari satu orang ke orang lain untuk memasarkan produk makanan yang dijual. Mereka memasarkan produk yang mereka jual melalui media sosial seperti contohnya Instagram, WhatsApp, Line dan media sosial lainnya. Selain itu, mereka para pengusaha online juga memasarkan produk mereka di e-commerce yaitu Shopee ataupun Tokopedia. Dengan memasrkannya melalui media sosial tersebut sangat membantu dan membuat banyak konsumen yang tertarik untuk membeli produk makanan yang mereka jual. Konsep dari pemasaran itu menjadi daya tarik bagi para penjual untuk disuguhkan kepada pembeli. Saat ini desaign yang aesthetic menjadi perhatian bagi para pembeli untuk membeli produk makanan yang diinginkan mereka.
 
Dari berbagai macam aplikasi online yang ditawarkan untuk memasarkan produk makanan yang dijual, konsumen akan memilih pembelian dengan aplikasi yang dipilihnya. Apalagi saat ini dengan maraknya trend belanja online sedang meningkat di kalangan anak muda. Sehingga dengan mudahnya mereka mendapatkan informasi penjualan tersebut dari aplikasi berbasis online karena perkembangan teknologi yang terjadi pada saat ini.
Pilihan pemuda untuk membuka bisnis makanan online di masa pandemi ini demi meningkatkan produktivitasnya bisa dikaitkan dengan teori tindakan sosial menurut Weber. Dimana berjualan ini adalah suatu tindakan yang dilandasi oleh rasionalitas penjual sebagai aktor untuk mencapai tujuannya yaitu meningkatkan produktivitas di masa pandemi ini. Berjualan online adalah pilihan untuk meningkatkan pemasukan keuangan anak muda. Karena faktor pandemi banyak anak muda yang kehilangan pemasukan mereka dari uang jajan ketika bersekolah atau kuliah offline. Mau tidak mau mereka harus melakukan sebuah inovasi untuk tetap menerima pemasukan keuangan dengan berjualan online. Apalagi ketika pengeluaran lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, teknologi membantu masyarakat khususnya pemuda dalam memenuhi kebutuhan ekonomi di masa-masa sulit seperti ini.
 
Hal ini menandakan bahwa dari perkembangan teknologi terjadi perubahan gaya hidup pada individu. Seperti home shopping atau dapat diartikan segala sesuatu bisa dibeli dan didapatkan hanya dari rumah dengan sebuah gadget. Dari pernyataan yang telah dijelaskan dinatas dengan produsen yang menjual produk makanannya di aplikasi online, konsumen dengan hanya membeli melaluingadget bisa mendapatkan makanan atau barang yang diinginkannya tanpa harus berinteraksi secara langsung dengan penjual, apalagi dengan adanya virus Covid-19 ini yang membuat kita harus lebih waspada dan mengurangi berintetaksi secara langsung dengan individu lain.
 
Selain untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan terjadinya perubahan gaya hidup, teknologi juga membantu untuk memenuhi kebutuhan psikologis manusia. Dalam pendemic Covid-19 pastinya keadaan psikis seseorang lebih terganggu. Masalah psikologis yang paling banyak dialami oleh mahasisa karena pembelajaran jarak jauh yaitu kecemasan. Menurut data yang di dapatkan dari jurnal keperawatan jiwa menunjukkan tingkat kecemasan mahasiswa yang terbanyak yaitu kecemasan ringan dengan 79 mahasiswa (41,58%) dan kecemasan sedang sebanyak 32 mahasiswa (16,84%) dengan pembelajaran jarak jauh. Para siswa yang dievaluasi selama periode pandemi menunjukkan tingkat kecemasan, depresi, dan stres yang jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan para siswa pada masa-masa normal. Hasil menunjukkan bahwa pandemi memiliki efek psikologis negatif pada siswa. Maka dari itu banyak mahasiswa yang merupakan bagian dari pemuda memilih untuk berbisnis makanan online agar mempunyai kegiatan lain selain kegiatan kampus atau pembelajaran jarak jauh tersebut. Selain untuk menghindari stress akibat PJJ, berbisnis makanan online ini juga membantu anak muda untuk mengembangkan kekreativitasannya dalam minat dan bakat yang dimiliki. Seperti memasak makanan yang dijualnya, berarti itu menandakan bahwa ia telah melewati proses seperti membuat resep makanannya, kekudian membeli barang-barang yang dibutuhkan untuk pengemasan dan bahan makanan. Selain itu penjualan online ini juga mengembangkan bakat mereka mengenai desain, karena dalam penjualan online biasanya mereka menyiapkan semuanya sendiri sesuai dengan keinginannya. Maka dari itu, jika pemuda mempunyai niat dan menjauhkan kata malas dari hidupnya dapat membuat para pemuda juga bisa belajar bisnis. Dimulai dari bisnis makanan kecil nan sederhana, bisa jadi ketika mereka lebih mengerti dalam mengolah manajemen bisnis dan serius untuk berada di jalan ini, bisnisnya dapat berkembang pesat.
 
Jika ada niat dalam diri pemuda untuk tetap menjadi manusia yang produktif maka mereka akan mengembangkan kemampuannya di masa pandemi Covid-19. Tidak hanya menjadi manusia yang hanya suka rebahan di rumah saja, tetapi mereka mampu dan mau untuk tetap mempunyai kegiatan di waktu kosong agar tidak terbuang sia-sia dan bermanfaat untuk dirinya sendiri bahkan untuk orang lain.
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Uswatun.,dkk. (2020). Gambaran Psikologis Mahasiswa dalam Proses Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa. Vol 8. No 3. Agustus 2020.
Taufik., Eka Avianti Ayuningtyas. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis dan Eksistensi Platform Online. Jurnal Pengembangan Wiraswasta. Vol 22. No 1. April 2020.
Soekanto, S. (1995). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun