Mohon tunggu...
Dhinar S. Kusumadwi
Dhinar S. Kusumadwi Mohon Tunggu... Lainnya - .

Pembaca yang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasib Atribut Mahasiswa Baru

5 Agustus 2020   21:25 Diperbarui: 5 Agustus 2020   21:14 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jas almamater, KTM dan seragam prodi adalah atribut yang sering digunakan mahasiswa sebagai identitas diri. Ketiga hal tersebut erat kaitannya dengan kehidupan perkuliahan mahasiswa, karena akan sering atau bahkan selalu diperlukan pada saat menjalani berbagai kegiatan, baik di dalam maupun luar kampus.

Jas Almamater, KTM dan Seragam Jurusan / Prodi

Jas almamater adalah pakaian berupa jas yang menjadi identitas suatu perguruan tinggi. Pakaian ini biasanya memiliki ciri khas perguruan tinggi tersebut, misalnya berupa warna khas maupun logo. Tingkat penggunaannya pun bervariasi, tergantung masing-masing perguruan tinggi, ada yang digunakan pada hari perkuliahan biasa atau hanya digunakan pada hari tertentu. Di Politeknik Negeri Madiun, jas almamater berwarna biru gelap dan logo yang terdapat pada sebelah kiri depan.

KTM atau Kartu Tanda Mahasiswa adalah tanda pengenal berupa kartu yang menyatakan seseorang sebagai mahasiswa aktif di suatu perguruan tinggi. Kartu ini memiliki fungsi yang cukup besar, walaupun tidak lebih besar ketimbang KTP ataupun SIM. KTM biasanya diperlukan untuk maslah peminjaman buku di perpustakaan, juga untuk keperluan mendaftar kegiatan maupun kompetisi di luar kampus.

Seragam jurusan/prodi telah menjadi hal yang lumrah dikenakan mahasiswa. Pakaian ini melambangkan jurusan/prodi dalam suatu perguruan tinggi dan biasanya dikenakan saat acara-acara di lingkup jurusan/prodi tersebut. Hal ini juga berlaku di PNM, misalnya seragam untuk Program Studi Administrasi Bisnis yang terdapat sentuhan warna jingga.

Sudahkah Semua Mahasiswa Memilikinya ?

Pertanyaan tersebut penting diajukan mengingat ketiga hal tersebut menjadi atribut identitas resmi bagi mahasiswa, namun faktanya belum semua mahasiswa Politeknik Negeri Madiun memiliki benda tersebut. Yaitu mahasiswa angkatan 2017 alias mahasiswa baru, yang sejak memasuki masa perkuliahan beberapa bulan lalu belum juga dapat memiliki benda-benda tersebut.

Terhitung tanggal 4 September, mahasiswa angkatan 2017 telah menjalani kuliah perdana semester gasal, dan hingga kini belum ada pemberitahuan mengenai pembagian jas almamater, KTM maupun seragam prodi. Padahal, banyak perguruan tinggi lain yang sudah membagikan fasilitas seperti jas almamater tersebut sejak awal masa perkuliahan, misalnya Universitas Negeri Surabaya dan Univesitas Airlangga yang membagikan jas saat masa pendaftaran ulang.

Mahasiswa pun banyak yang mengeluhkan hal ini, belum lagi seragam prodi Administrasi Bisnis yang harus dijahit terlebih dahulu. Hal ini seharusnya mendapat perhatian lebih untuk pihak kampus, agar mahasiswa dapat menikmati fasilitas tersebut sama seperti mahasiswa dari kampus lain.

Perlu dilakukan perbaikan sistem agar di masa depan ha ini tidak terulang. Misalnya dengan memesan jas almamater dan kain seragam prodi lebih awal. Untuk masalah KTM, ada baiknya mahasiswa diberi surat keterangan atau surat pengganti KTM sementara. Jika memang fasilitas tersebut belum tersedia, pihak kampus dapat mengomunisaikan hal tersebut kepada mahasiswa agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Terbit di Buletin Persma G-PLASMA pada November 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun