2. Sinar matahari: Tanaman jeruk membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup untuk fotosintesis.
3. Ketersediaan air: Penyiraman yang cukup dan teratur sangat penting, terutama pada musim kemarau.
4. Curah hujan: Idealnya, curah hujan tidak melebihi 100 mm per bulan agar tanaman tidak terlalu lembab.Â
Seperti petani lainnya, Bapak Sularman juga menghadapi berbagai tantangan dalam budidaya jeruk. Salah satu kendala utama adalah kurang suburnya tanaman akibat kondisi tanah yang kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini, beliau rutin memberikan pupuk organik dan melakukan pengolahan tanah yang baik.
Bagaimana untuk mendapatkan hasil panen yang optimal? Bapak Sularman menerapkan beberapa langkah penting dalam budidaya jeruk, antara lain:
1. Pemilihan Bibit: Menggunakan bibit unggul yang sehat dan bebas penyakit.
2. Pengolahan Tanah: Menggemburkan tanah dan menambahkan pupuk organik agar subur.
3. Penanaman: Menanam bibit jeruk dengan jarak tanam yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan optimal.
4. Pemupukan: Memberikan pupuk secara rutin agar tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit: Menggunakan pestisida alami atau kimia untuk melindungi tanaman dari serangan hama.
6. Panen: Memetik buah yang sudah matang dengan hati-hati agar kualitas buah tetap terjaga.