Mohon tunggu...
Dhimas Wisnu Mahendra
Dhimas Wisnu Mahendra Mohon Tunggu... -

Pengelana Angan... :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minggu "Patriot" (Masih) Berdarah: Penembakan MIT dan Ledakan Watertown!

19 April 2013   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agaknya drama "thriller" yang mencemaskan dan mendebar-debar jantung warga Amerika Serikat dalam satu minggu ini masih belum lagi usai. Seolah hendak menggenapi hari-hari dalam minggu ketiga bulan April yang tiap tahun diperingati sebagai Hari Patriot, secara berturut-turut ada saja tragedi yang mengguncang dan kembali menggetarkan dengan tujuan menggentarkan nyali kian ketir-ketir.

Diawali dengan guncangan bom kembar pada event tahunan Boston Marathon pada Senin, 15 April 2013, di hari pertama liburan sekolah Spring-Break. Bagai mengingatkan kembali pada serangan yang meruntuhkan menara kembar World Trade Center di tahun pertama abad millenium, serangan memilukan ini bagai gelaran pentas pembuka terorisme babak baru pada dekade kedua, sebagai aksi teror terbesar kedua dalam selusin tahun terakhir setelah tragedi WTC 11 September 2001.

Seperti tangan gaib dan dingin sutradara besar yang misterius dari balik layar membesut skenario keji, kegemparan di hari pertama dilanjutkan dengan intrik di hari kedua, dengan dikirimkannya surat beracun ke sejumlah tokoh politik, sedikitnya tiga orang telah menerima surat dalam bentuk huruf sama, diketik pada kertas berwarna kuning, dan tak tanggung-tanggung, salah satu surat dialamatkan langsung kepada Presiden AS Barack Obama, di samping kepada senator Roger Wicker dari Mississippi, dan hakim agung Sadie Holland, dari wilayah Lee, masih Mississippi. Beruntung kewaspadaan warga dan aparat meningkat sejak pengeboman kembar di Boston, hingga aksi ini tidak merenggut korban, berhasil digagalkan.

Hingga tulisan ini dibuat, FBI dan aparat berwajib masih terus memburu pelaku peledakan bom di Boston yang sudah mengarah pada dua tersangka yang telah pula dirilis potongan foto dan video, menampilkan dua sosok beransel hitam, berjaket dan bertopi dengan gerak-gerik yang mencurigakan. Adapun terkait surat beracun dengan materi risin dari biji jarak yang dapat menewaskan seseorang dalam 36-72 jam, polisi bergerak cepat dan telah menangkap Paul Kevin Curtis, 45 tahun, yang telah mengaku mengirim ketiga pucuk surat itu meski belum jelas motifnya. Yang menarik, Curtis dikenal sebagai seorang imitator musisi legendaris dunia, yakni sang raja Rock & Roll, Elvis Presley.

Sejauh ini, kedua kejadian diyakini dilakukan oleh Lone Wolves, serigala-serigala penyendiri, istilah yang disematkan pada aksi terorisme perorangan dalam skala yang tidak terlalu besar dengan dampak kecil hingga menengah, dengan pengecualian pada bom Boston yang sontak menyita perhatian seluruh dunia, bukan karena dahsyatnya ledakan, tapi lebih pada pemilihan momentum pelaksanaan aksi teror yang tepat, yakni di Hari Patriot dalam event yang melibatkan 56 negara yang mengirimkan lebih dari 20.000 peserta lomba lari marathon tahunan yang sudah terlaksana 117 kali itu. Meski perburuan para pelaku pengeboman masih berlanjut, setidaknya aparat berwajib dan otoritas pemerintah AS kini lebih berhati-hati dan tidak serta-merta menjatuhkan tuduhan pada organisasi teror atau jaringan fanatisme agama tertentu.

Berlalu lagi sehari, di hari ketiga giliran Texas yang diguncang ledakan jauh lebih dahsyat! Rabu 17 April 2013, pukul 8 malam waktu setempat, sebuah pabrik pupuk di West, dekat Waco, Texas meledak dengan sangat hebat, guncangannya dirasakan hingga 24 kilometer, membubungkan awan jamur ke angkasa bagai ledakan nuklir yang menyalakan langit kelam dengan kobaran membara, bahkan seismograf mencatat getaran gempa hingga 2,2 dalam Skala Richter akibat ledakan itu. Diduga 70 korban tewas, sementara ratusan hilang masih dalam pencarian. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah ledakan itu adalah disengaja, sabotase, ataukah human error, atau kecelakaan yang tak diharapkan.

Selagi tim investigasi bergerak dengan cepat mengusut kelindan misteri dari rentetan tragedi, lagi-lagi, seperti beruntun, pada hari berikutnya, Kamis 18 April 2013, pukul 10.48 malam, kembali di dekat Boston, terjadi penembakan gelap terhadap petugas keamanan di kampus Massachussets Institute of Technology (MIT) yang akhirnya tewas tak tertolong saat dilarikan ke rumah sakit.

Dan baru dalam hitungan menit sebelum tulisan ini akan diterbitkan, hari ini, Jum'at 19 April 2013 dini hari waktu AS, terjadi tragedi di hari kelima dari minggu Patriot yang penuh darah! Sebuah ledakan lagi di Watertown! Hanya berselang jam dari penembakan di MIT! Akankah rangkaian tragedi harian ini masih terus berlanjut setidaknya dua hari ke depan, untuk menggenapi 7 hari dalam minggu Patriot berdarah?

Tentunya kita tak mengharapkan hal itu terjadi, tapi sangat wajar untuk waspada agar lebih berhati-hati, khususnya bagi warga AS yang dicekam ketakutan dan kepanikan akan aksi teror lanjutan yang dapat terjadi setiap saat, kapanpun, dimanapun, di hari-hari yang seolah-olah diciptakan agar terasa bak di neraka bagi Amerika. Kita nantikan berita selanjutnya! Tetap buka mata, buka telinga, dan buka hati, karena siapapun yang masih punya hati pasti akan mengutuk apapun bentuk teror aksi keji. Semoga fakta terungkap dan kebenaran tersingkap. Siapapun yang berbuat kejahatan pasti akan menerima balasannya.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun