Karate diartikan sebagai metode bela diri yang memiliki teknik paling penting yaitu teknik dasar atau Kihon, seni atau jurus karate yang disebut Kata, dan Kumite atau pertarungan. Dalam karate, seorang karateka harus menguasai teknik dasar seperti kudakuda atau dachi, teknik tangkisan atau uke, pukulan atau tsuki dan tendangan atau geri.Â
Pada pertandingan karate khususnya di nomor kata (jurus karate) seorang karateka akan dilatih teknik gerakannya hingga dapat menghasilkan gerakan yang bagus.Â
Pelatihan gerakan ini disebut kihon. Sedangkan pada nomor kumite seorang atlet akan dilatih teknik gerak refleks dan kecepatan dalam menyerang. Menurut (Adi Putra Susilo & Wiriawan, 2021) komponen biomotor yang diperlukan dalam cabang olahraga karate antara lain daya ledak, kecepatan, kelincahan, gerak refleks, kekuatan, keseimbangan dan daya tahan aerobik.
Tujuan utama dalam penulisan artikel ini adalah untuk mengukur dan mengetahui kecepatan pukulan giyakuzuki pada atlet karate. Selain itu terdapat tujuan kedua dalam penulisan ini, yaitu memberikan model latihan kepada para pelatih terkait kecepatan pukulan giyakuzuki atlet karate, dan menjadikan temuan ini sebagai pandangan untuk menentukan dan merancang desain pelatihan yang tepat bagi para atlet karate, khususnya atlet karate putra. Sejalan dengan kedua tujuan tersebut, hasil penulisan ini menunjukkan bahwa latihan dengan menggunakan karet ban dan skipping dapat meningkatkan kecepatan pukulan secara signifikan karet ban,skipping
Proses latihan yang dilakukan dalam kurun waktu 2 bulan atau 2 kali seminggu dapat Meningkatkan kecepatan pukulan pada atlet karate. Â bahwa latihan merupakan suatu proses yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang dengan beban latihan yang diberikan semakin hari semakin bertambah. Peningkatan hasil latihan pada kelompok eksperimen disebabkan adanya proses latihan yang sistematis dan berulang-ulang dan jumlah beban yang diberikan semakin hari semakin bertambah atau meningkat.
Fleksibilitas merupakan salah satu faktor penting dalam olahraga. Rendahnya tingkat fleksibilitas juga berpengaruh terhadap kecepatan dan keseimbangan bagi atlet bela diri karate. Dengan demikian, berasumsi bahwa latihan dengan menggunakan karet ban dapat meningkatkan fleksibilitas otot tangan sehingga memungkinkan untuk dapat bergerak secara lebih leluasa dengan penggunaan energy yang sedikit serta dapat menjaga keseimbangan dengan baik.
Menurut Mulyana (1996: 3) bahwa Latihan. menggunakan Tahanan karet dapat diartikan juga sebagai gerakan suatu model latihan dengan meluruskan. tungkai atau memperbesar sudut antara tulang-tulang pada suatu persendian. Maka latihan beban gaya pegas karet ban terhadap kecepatan pukulan Kumite Gyaku zuki, otot-otot lengan atas/lengan bawah sangat mempegaruhi untuk melakukan pukulan Kumite Gyaku Tzuki di karenakan power dari otot-otot sangat mempengaruh untuk kecepatan pukulan tersebut.Â
Selain itu juga otot tungkai mempengaruh pukulan Kumite Gyaku Tzuki karena otot tungkai membantu agar pukulan Kumite Gyaku Tzuki di lakukan dengan sempurna atau yang di harapkan. Kecepatan juga merupakan salah satu aspek kemampuan yang di perlukan dalam cabang olahraga tertentu, kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan. untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Maka terdapat hubungan yang signifikan latihan beban gaya pegas terhadap peningkatan kecepatan pukulan Kumite Gyaku Tzuki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H