Mohon tunggu...
Dhimas Andianto
Dhimas Andianto Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

A Fatboy who is a Wheel-to-Wheel Argy Bargy Enthusiast and a Food Preacher. Soon to be a Mechanical Engineer ?

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

F1 2018 vs F1 2004, Lebih Kencang Mana?

1 September 2018   23:53 Diperbarui: 2 September 2018   00:06 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kimi Raikkonen Memacu Ferrari SF71H di GP Italia 2018 (Sumber: Getty Images)

Kimi Raikkonen baru saja mencatatkan putaran terkencang dalam sejarah Formula 1 pada sesi kualifikasi GP Italia 2018. Pembalap Finlandia ini mencatatkan waktu 1:19.119 dengan kecepatan rata-rata 263.586 kilometer per jam di Sirkuit Monza, Italia dengan mobil Ferrari SF71H.

Catatan ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dibukukan oleh Juan Pablo Montoya di sirkuit yang sama dengan catatan waktu 1:19.525 dan kecepatan rata-rata 259,856 kilometer per jam dengan mobil Williams-BMW FW26 pada tahun 2004.

Dengan dipatahkannya rekor ini bisa menjadi bukti bagaimana F1 era saat ini dengan mesin hybrid lebih kencang daripada 14 tahun yang lalu saat masih menggunakan mesin V10 yang terkenal boros bahan bakar. Apakah sebenarnya demikian ?


Menurut saya tentu tidak bisa dibilang demikian. Memang stopwatch berkata bahwa F1 saat ini dengan mesin V6 Turbo Hybrid lebih kencang daripada F1 tahun 2004 dengan mesin V10 Naturally Aspirated, tetapi kalau kita gali lebih dalam sebenarnya tidak demikian.

Alasan pertama adalah pada lintasan lurus sebelum tikungan pertama di Monza, mobil-mobil F1 saat ini mampu melaju hingga 350 kilometer per jam. Sedangkan pada tahun 2004, mobil F1 saat itu mampu melaju hingga menyentuh kecepatan 370 kilometer per jam. Tentu defisit yang cukup jauh di antara keduanya. Untuk itu dalam hal kecepatan murni, mesin V10 jelas unggul daripada V6 Turbo Hybrid.

Alasan kedua ialah spesifikasi ban F1 saat ini jauh berbeda dengan 14 tahun yang lalu.  Pada tahun 2004, ban F1 memiliki 4 garis alur baik pada ban depan maupun belakang. Ban depan memiliki lebar 355 mm dan ban belakang memiliki lebar 380 mm. Sedangkan saat ini ban yang digunakan adalah ban tanpa alur (slick) serta dengan lebar 305 mm di depan dan 405 mm di belakang.

Tentu dengan ban tanpa alur yang memiliki area cengkeram lebih banyak serta ban belakang yang lebih lebar membuat mobil F1 saat ini dapat melahap tikungan lebih kencang daripada pendahulunya.

Alasan terakhir adalah tubuh mobil saat ini sudah berbeda dengan 14 tahun yang lalu. Saat ini mobil F1 lebih lebar dari pada sebelumnya dan memiliki paket aerodinamika yang tentu jauh lebih kompleks. Sehingga jelas mobil F1 saat ini jauh lebih unggul saat melahap tikungan. Ditambah lagi saat ini F1 menggunakan Drag Reduction System (DRS) yang berfungsi untuk mengurangi gaya hambat saat melaju di lintasan lurus.


Memang catatan waktu tidak berbohong bahwa mobil F1 dengan mesin ramah lingkungan saat ini sudah lebih kencang daripada mesin V10 konvensional 14 tahun yang lalu. Tetapi dalam hal kecepatan murni kok rasanya mobil Williams-BMW FW26 milik Montoya akan tetap lebih kencang daripada Ferrari SF71H milik Raikkonen.

Menurut saya misalkan ban mobil Montoya diganti dengan ban slick pasti akan lebih kencang daripada mobil F1 saat ini. Prediksi saya sih bisa tembus waktu 1 menit 18 detik di Monza.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun