Tadi pagi saya mengikuti acara seminar Young On Top National Conference (YOTNC) 2018 yang diselenggarakan oleh organisasi Young On Top (YOT) yang didirikan oleh Mas Billy Boen. Presiden Joko Widodo hadir untuk membuka acara dan memberi "wejangan" kepada 3000 generasi muda Indonesia yang hadir di Balai Kartini. Kehadirannya pun cukup mengagetkan buat saya karena pada saat saya mendaftar belum ada nama beliau sebagai narasumber.
Beliau membuka bahasan dengan bercerita mengenai Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sedang menjadi hot issue di seluruh belahan dunia. Persaingan industri dunia saat ini ditentukan oleh bagaimana industri dalam suatu negara mengadaptasi teknologi seperti Artificial Intelligence, Internet of Things (IoT), dan Smart Factory yang merupakan 3 pilar utama Revolusi Industri 4.0.Â
Beliau menggambarkan kepada kami bagaimana teknologi canggih tersebut digunakan diluar sana. Misalnya saat mengunjungi kantor pusat Facebook beliau diajak Mark Zuckerberg untuk sparring pingpong menggunakan Virtual Reality Headset. Pak Jokowi sangat kagum bagaimana saat ini bermain pingpong dapat dimungkinkan tanpa harus ada meja, bola, dan bet pingpong.
Kemudian beliau bercerita tentang Elon Musk dengan perusahaannya seperti Tesla, SpaceX, dan The Boring Company yang saat ini sedang membuat tabung Hyperloop. Pak Jokowi mengatakan contoh seperti Elon Musk adalah orang yang menjual "ide", dan beliau berharap anak-anak muda Indonesia dapat melakukan hal serupa.
Langkah Gibran serta Kaesang yang memutuskan untuk berbisinis produk makanan pun juga beliau ceritakan. Pak Jokowi awalnya mengaku kaget saat Gibran mengutarakan niat untuk jualan martabak, tetapi tidak kaget ketika Kaesang ingin berjualan pisang goreng.Â
Menurutnya ketika ingin memulai bisnis harus tau tujuannya akan ke arah mana. Lakukan penelitian seperti survey kecil-kecilan agar landasan untuk berbisnis berdasarkan fakta yang ilmiah. Beliau berusaha meng-encourage kami untuk mewujudkan kreativitas dalam bentuk Startup melalui wadah seperti Plug and Play sebagai inkubator bisnis.
Paparan beliau yang sangat berisi ini mematahkan dugaan saya di awal acara. Saya mengira, "Ah paling Pak Jokowi cuma hadir lalu ngasih sambutan sebentar, trus cabut deh". Ternyata tidak demikian. Beliau berbicara di depan kami semua selama kurang lebih 30 menit dan saya pun merasa yang diucapkannya sama sekali bukan sekedar pidato formalitas.
Saat beliau berbicara di depan saya merasa bahwa beliau ini seperti figur seorang "Pakde" tertua yang berbicara di depan pertemuan keluarga besar saat lebaran dengan segala cerita-cerita unik serta wejangan kepada "keponakan"-nya. Pada momen itu saya baru paham betul makna sesungguhnya kenapa beliau kerap kali dipanggil "Pakde".
Sebelum mengakhiri sambutannya beliau meminta dua anak muda yang memiliki bisnis untuk maju kedepan serta menceritakan bisnis apa yang dirintisnya. Beliau mendengarkan mereka seraya memberi 1-2 saran kepada keduanya dan tentunya sebuah sepeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H