Mohon tunggu...
Dhimas zainurrosyid
Dhimas zainurrosyid Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

anak dari kampung yang punya mimpi sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi 1000 Botol Aqua, Inovasi Ecobrick Menjadi Ikon Nama Desa Gedangan

30 Juli 2024   00:30 Diperbarui: 30 Juli 2024   00:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. KKN UM 2024 DESA GEDANGANI

Gedangan, 30 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang (UM) telah sukses meluncurkan sebuah inovasi yang mengubah ribuan botol plastik menjadi ikon baru bagi Desa Gedangan. Bertajuk "Transformasi 1000 Botol Aqua: Inovasi Ecobrick Menjadi Ikon Nama Desa Gedangan", program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah plastik dan mempromosikan praktik hidup berkelanjutan.

Selama beberapa minggu, mahasiswa KKN UM bersama warga Desa Gedangan mengumpulkan dan membersihkan botol plastik bekas, yang kemudian diubah menjadi ecobrick. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah plastik lainnya, yang dapat digunakan sebagai bahan bangunan yang kuat dan ramah lingkungan.

Dengan semangat gotong royong, para mahasiswa dan kolaborasi bersama siswa SDN 3 Gedangan berhasil mengumpulkan sebanyak 1000 botol Aqua. Botol-botol ini kemudian disusun dan dirangkai menjadi ikon nama "Gedangan" yang kini berdiri kokoh di pusat desa sebagai simbol kebersamaan dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan.

Wisnu Mahardika, ketua tim KKN UM, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah plastik, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang dan inovasi dalam pengelolaan limbah. "Kami ingin menunjukkan bahwa limbah plastik yang sering dianggap tidak berguna, sebenarnya bisa diolah menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat. Ikon nama 'Gedangan' ini adalah bukti nyata dari apa yang bisa kita capai bersama," ujarnya.

Kepala Desa Gedangan, Bapak Hendrik Krisdyanto, mengapresiasi inisiatif ini dan berterima kasih kepada mahasiswa KKN UM atas dedikasi mereka. "Program ini sangat inspiratif dan memberikan dampak positif bagi desa kami. Tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga memperindah desa dengan ikon baru yang unik dan bermakna. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa," ungkap Kepala Desa.

Program ini juga mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan media massa, yang melihatnya sebagai contoh sukses dari penerapan konsep berkelanjutan di tingkat komunitas. Ikon "Gedangan" dari ecobrick diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi desa ini dan meningkatkan kesadaran wisatawan serta masyarakat luas tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Dengan berakhirnya program KKN ini, mahasiswa UM berharap semangat dan pengetahuan yang telah dibagikan akan terus berkembang dan membawa manfaat jangka panjang bagi Desa Gedangan. Mereka juga berharap bahwa inisiatif seperti ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian bumi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun