Mohon tunggu...
Rizki ardhi rahman
Rizki ardhi rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Ardhi

Mahasiswa prodi ilmu komunikasi, universitas amikom purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Dua Garis Biru

7 Mei 2020   10:29 Diperbarui: 7 Mei 2020   10:35 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Film ini menceritakan dua orang remaja yang di perankan oleh Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Zara JKT48) yang berani melanggar batas sepasang kekasih tanpa tahu konsekuensinya atas perbuatan yang mereka lakukan. Dara dan Bima harus bertanggung jawab atas pilihan mereka yaitu pernikahan dini.

Banyak permasalahan dari pihak keluarga maupun dari hati terdalam pasangan muda tersebut.
Film yang yang di produksi oleh starvision  dan ditulis serta didirect oleh Ginatri S.Noer mendapatkan banyak sekali antusias masyarakat  khusus nya para remaja.
Dalam enam hari penayangan, film Dua Garis Biru mampu menembus angka 1.085.587 penonton.

Pertama munculnya trailer Dua garis biru ke public, membuat masyarakat terheran-heran akan alur cerita tersebut dan membuat kontroversial karena mengangkat tema kenakalan remaja dan kehamilan dini yang membuat rating film ini menjadi negatif
Namun film dua garis biru mampu menjawab dan menepis semua pernyataan tersebut, pasalnya film ini di buat sebagai pembelajaran yang mencerminkan kehidupan remaja sekarang dan film ini di kemas dengan sangat bagus sehingga membuat penonton terbawa suasana akan alur selak beluk nya menjadi seorang suami istri ataupun kehancuran hati orang tua

Gina selaku penulis film ini sengaja membuat film dua garis biru karena mau mengangkat pendidikan seks yang masih menjadi tabu di masyarakat.
Ya memang pendidikan seks sudah di ajarkan ketika masih sd namun itu hanya tempelan poster saja dan tidak di tonjolkan selak-beluknya berumahtangga atas kehamilan diluar nikah.
Bahasa visual yang di tampilkan di film ini sangat bagus seperti contohnya dara yang di peluk oleh kedua orangnya dan di belakang terdapat tulisan "SE-MA-NGAT" yang membuat bahwa dunia itu belum berhenti dan di saat kondisi ini sangat membutuhkan adanya nya dukungan dari kedua orang tua.

Film Dua garis biru mampu membuat benda mati seolah-olah berbicara seperti strawberry yang di letakan di perut dara, yang mengartikan bahwa 10 minggu pertama janin di dalam kandungan sebesar buah strawberry dan kerang yang segar dan tidak segar, yang mengartikan bahwa keprawanan seseorang

Komedi yang di angkat di film ini bisa menjadikan dua mata pisau karna bisa menjadi negatif dan positif contohnya saja ketika bima kerumah dara untuk melangsungkan lamaran yang dimana bima lupa mematikan google maps dan berbunyi "jalan buntu putar balik". Bagi sebagian orang mungkin ini sangat lucu karena ketika sedang melakukan acara yang serius tiba-tiba ada suara google maps, namun Bahasa visual yang di angkat di scene ini mempunyai makna bahwa bima sudah tidak bisa kemana mana dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

Namun banyak kekecewaan dari penontonnya karena endingnya gantung.
tetapi gina ingin membuat film ini relate dengan kehidupan yang sebenarnya, dimana bahwa ketika seseorang atau remaja melakukan pernikahan dini atas kehamilan diluar nikah yang menggambarkan  bahwa mereka tidak akan bahagia ataupun sedih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun