KARAWANG - Pada tanggal 11 Juli 2022 para mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik yang berlangsung selama satu bulan di desa-desa terpilih. Tema yang diusung dari KKN Tematik ini adalah Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM yang diimplementasikan menjadi 18 program pokok yang merujuk pada kearifan lokal. Salah satunya adalah Desa Sehat dan Sejahtera: Persentase Perokok <18 Tahun.
Individu yang berusia <18 tahun berada pada masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan, suatu periode peralihan, suatu masa perubahan, usia bermasalah, pencarian identitas, usia yang menakutkan, masa tidak realistik, dan ambang dewasa (Hurlock, 1980). Remaja sering kali mengalami krisis identitas, yang mana hal ini mempengaruhi perilaku remaja dalam menemukan identitas atau jati dirinya.Â
Masa remaja juga dijuluki sebagai "masa badai dan tekanan" karena ketidaksesuaian antara perkembangan psikis dan sosial (Rahmat, 2013). Oleh karena itu, berbagai upaya yang dilakukan oleh remaja untuk menemukan jati dirinya tidak semua dapat berjalan sesuai harapan. Hal ini menyebabkan remaja sering kali melakukan perilaku merokok sebagai cara kompensatoris.
Fenomena perilaku merokok pada remaja sekarang ini semakin memprihatinkan dan tampaknya sudah menjadi trend di kalangan pelajar baik SMP maupun SMA. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan dan kurangnya kesadaran pada diri mereka, sehingga mereka tidak memperhatikan bahaya dari penggunaan rokok tersebut.Â
Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner (angket) yang telah dilaksanakan di SMPN 1 Ciampel, berbagai alasan remaja merokok di antaranya, yaitu karena penasaran, diajak oleh temannya, coba-coba, ikut-ikutan karena pergaulan, merasa bahagia, menenangkan diri, Â sekadar ingin merasakan, kesepian, agar terlihat gaya, meniru orang tua, agar tidak dikatakan banci, dan lambang kedewasaan.Â
Data yang diperoleh pun menunjukkan bahwa siswa SMPN 1 Ciampel yang merokok sebanyak 36 orang dari 823 responden. Artinya, kategori siswa yang merokok tergolong rendah. Namun, sebesar 51,90% siswa tidak mengetahui bahaya dan dampak negatif rokok.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN Tematik UPI kelompok 129 melaksanakan sosialisasi mengenai "Bahaya Rokok dan Dampak Negatif Merokok Bagi Remaja" di SMPN 1 Ciampel.Â
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para remaja terkait bahaya rokok dan dampak negatif rokok, dapat mencegah siswa yang tidak memiliki kebiasaan merokok untuk tidak mencoba rokok, dan bagi siswa yang sudah merokok diharapkan dapat berhenti dari kebiasaan merokok.Â
Sehingga, dapat terciptanya hidup sehat. Kegiatan ini disambut baik oleh warga sekolah, terutama siswa. Dengan menggunakan media interaktif, yaitu powerpoint, games, dan film animasi membuat siswa antusias selama pelaksanaan sosialisasi.Â
Peserta sosialisasi bahaya rokok dan dampak negatif merokok yaitu siswa kelas 7, 8, dan 9 yang berjumlah 110 orang. Berdasarkan hasil pre-test terhadap tingkat pengetahuan siswa mengenai bahaya akibat rokok diketahui sebesar 48,10% siswa mengetahui bahaya rokok dan dampak negatif merokok dan 51,90% siswa tidak mengetahui bahaya rokok.Â