Jombang, 13 Desember 2024. Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, berkolaborasi dengan LAZIZNU dan Perpustakaan Matsrib Jombang, sukses menggelar Seminar Literasi Masjid bertema “Inovasi Masjid dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Umat: Mengoptimalkan Potensi Sumber Daya Masjid NU di Kabupaten Jombang”.Seminar yang berlangsung di ruang baca lantai 2 Perpustakaan Umum (matsrib) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, Wakil Ketua PCNU Jombang KH.M. Haris Munawir, Ketua LAZIZNU Ning Hj Eka Susanti, Plt. Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang. Prince Dindah, S.Sos. M.Si. Perwakilan ketua dan sekretaris LTMNU MWCNU dari 21 kecamatan di Jombang, serta Ketua LTMNU PCNU Jombang. Dr. Dhikrul Hakim, M.Pd.I beserta seluruh pengurus LTMNU.
Acara dibuka dengan sambutan dari Plt. Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang, Prince Dindah, S.Sos., M.Si. Dalam sambutannya, Prince Dindah menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya LTMNU, LAZIZNU, dan Perpustakaan Matsrib Jombang dalam menyelenggarakan seminar ini, yang memiliki fokus pada pemberdayaan umat melalui masjid.“Masjid sebagai pusat kegiatan umat memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong perkembangan sosial dan ekonomi. Peran perpustakaan, termasuk Perpustakaan Matsrib, sangat penting dalam mendukung literasi dan memberikan akses informasi yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan potensi tersebut,” ungkap Prince Dindah. Ia juga menekankan bahwa literasi masjid yang digagas dalam seminar ini akan menjadi jembatan yang menghubungkan umat dengan berbagai informasi yang relevan untuk kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Wakil Ketua PCNU Jombang, KH. M. Haris Munawir, yang memberikan perspektif terkait pentingnya inovasi dalam pengelolaan masjid untuk meningkatkan kesejahteraan umat. KH. Haris mengungkapkan bahwa masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga merupakan pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang memiliki potensi besar. “Masjid harus menjadi pusat pemberdayaan umat. Dengan mengoptimalkan potensi yang ada, baik itu dari segi sumber daya manusia maupun dana zakat, infak, dan wakaf (ZISWAF), kita bisa membangun ekosistem ekonomi yang mandiri di lingkungan sekitar masjid,” ujarnya. KH. Haris juga berharap bahwa melalui seminar ini, masjid di Jombang dapat mengadopsi berbagai inovasi yang bermanfaat untuk umat. Dalam kesempatan tersebut, KH. Haris berharap agar hasil dari seminar ini dapat membawa dampak positif, tidak hanya untuk masjid-masjid NU di Jombang, tetapi juga untuk peningkatan kualitas hidup umat secara umum. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan literasi dan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
Acara ini juga menghadirkan berbagai program menarik, termasuk pembagian buku Panduan Muharrik dan Takmir Masjid serta Buku Khutbah NU kepada perwakilan LTMNU MWCNU dari 21 kecamatan di Jombang. Selain itu, LTMNU juga meluncurkan situs web resmi LTMNU Jombang, yang diharapkan dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang efektif bagi seluruh masyarakat, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penguatan kapasitas takmir masjid di seluruh wilayah Jombang. Seminar ini bertujuan untuk menggali potensi masjid sebagai pusat sosial, ekonomi, dan pendidikan, serta bagaimana inovasi pengelolaannya dapat mendorong pemberdayaan umat di Kabupaten Jombang. kemudian dilanjutkan dengan doa pembuka acara oleh H. Zulfikar Damam Ikhwanto, S.Sos, M.Si. Wakil ketua LTMNU PCNU Bidang Usaha Dan Kemakmuran Masjid.
Acara yang diadakan di ruang baca lantai 2 Perpustakaan Umum (matsrib) Dinas Perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Jombang ini menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama, Ketua LTMNU PCNU Jombang sekaligus Founder Al Hakim, Center of Multicultural Education dan Dosen di Unipdu Jombang. Menyampaikan materi dengan tema "Mengoptimalkan Potensi Masjid sebagai Pusat Sosial Ekonomi dan Pendidikan untuk Masyarakat". Dalam sesi ini, Dr. Dhikrul Hakim, M.Pd.I, menjelaskan bagaimana masjid, sebagai lembaga agama yang strategis, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. Menurutnya, masjid dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan sosial dan ekonomi seperti pelatihan keterampilan, kegiatan kewirausahaan, dan pendidikan bagi anak-anak serta orang dewasa. "Masjid memiliki potensi besar untuk mendukung pemberdayaan umat. Dengan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang ada, masjid dapat menjadi pusat kegiatan yang produktif dan bermanfaat bagi ekonomi umat," ungkapnya.
Sesi kedua diisi oleh narasumber Nasrullah Fakhhruddin, AA, S.Pd. Sekretaris LAZISNU Jombang; membahas pengelolaan zakat, Infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Materi yang dibawakan oleh Nasrullah Fakhhruddin, AA, S.Pd. Berjudul "Inovasi Strategi Pengelolaan Masjid ZISWAF untuk Pemberdayaan Umat: Membentuk Ekosistem Kemandirian Ekonomi dan Sosial Berbasis Masjid". Dalam pemaparannya, Nasrullah Fakhhruddin, AA, S.Pd. menyarankan agar masjid di Jombang tidak hanya mengandalkan sumbangan jemaah secara sporadis, tetapi lebih fokus pada pengelolaan ZISWAF secara profesional. Ia menekankan pentingnya membentuk ekosistem yang mendukung kemandirian ekonomi umat melalui pemanfaatan dana ZISWAF untuk program-program produktif, seperti pemberian modal usaha kecil, beasiswa pendidikan, serta pembinaan ekonomi kreatif berbasis masjid. "Dengan strategi pengelolaan yang tepat, dana ZISWAF dapat menjadi instrumen yang sangat efektif dalam menciptakan kemandirian ekonomi umat. Melalui inovasi dan kolaborasi antara masjid, lembaga keuangan syariah, dan pemerintah, kita bisa membentuk ekosistem yang saling mendukung dan memberikan manfaat jangka panjang,"ungkapnya .
Acara ditutup dengan doa bersama oleh Perwakilan LTMNU MWCNU dan harapan agar seluruh pihak yang terlibat dalam seminar ini dapat terus bekerjasama untuk mewujudkan visi besar menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat di Jombang. Dengan adanya sinergi antara LTMNU, LAZIZNU, Perpustakaan Matsrib, dan seluruh elemen masyarakat, diharapkan potensi masjid dapat terkelola dengan lebih baik, memberikan manfaat nyata bagi kemandirian ekonomi umat di Kabupaten Jombang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!