Persiapan pendidikan dasar pecinta alam khususnya ditingkatan SISPALA (siswa siswi pecinta alam) SMA/SMK bukanlah perkara yang mudah,Â
sebagai ektrakulikuler yang mempunyai aktivitas diluar ruangan secara tidak langsung memiliki tingkat risiko yang sangat besar terlebih area bermain atau beraktivitas bisa dikatakan dihutan, gunung, pantai bahkan didalam goa.
Hal tersebut menyebabkan SISPALA terkadang memiliki kendala dalam mempersiapkan rencana aktivitas mereka khususnya dalam perizinan sekolah maupun kepada orang tua anggota.
Namun bukan berarti aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan hanya dikarenakan izin dari dua pihak diatas. Setidaknya ada 3 proses yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dalam melakukan kegiatan-kegiatan dialam bebas.
- Lakukanlah persiapan yang matang antar anggota baik yang masih sekolah atau pengurus inti dari SISPALA dengan anggota yang sudah lulus sekolah atau para senior. Hal yang pertama ini adalah dasar untuk melakukan tahapan berikutnya karena disinilah segala aspek persiapan dalam sebuah kegiatan dirancang baik aspek teknis maupun non-teknis.
- Diskusikan segala program kerja SISPALA kepada pihak sekolah, pembina, bidang kesiswaan bahkan kepala sekolah tentang kegiatan-kegiatan SISPALA secara terperinci, ini dapat dilakukan oleh anggota aktiv dengan bimbingan senior.
- Berikutlah adalah yang sangat penting, kegiatan SISPALA sangatlah rentan akan risiko banyak orang tua anggota yang khawatir dengan aktivitas SISPALA, maka sangat penting membangun hubungan komunikasi antara SISPALA, pihak sekolah dan orang tua.
- Adakanlah pertemuan dengan orang tua anggota diawal-awal perekrutan anggota, selain untuk memaparkan kegiatan dan program kerja SISPALA kepada orang tua disinipun bisa disertakan prestasi-prestasi yang telah diraih oleh SISPALA.
Aktivitas yang sangat mengandalkan fisik dan mental dengan area bermain dialam bebas memiliki risiko yang tidak main-main, persiapan yang matang menjadi keharusan.Â
Itulah tiga hal yang dapat dilakukan oleh pecinta alam tingkat SMA/SMK.
