Jean-Franois Lyotard adalah seorang filsuf Perancis yang terkenal karena karyanya tentang postmodernisme. Ia terkenal karena bukunya The Postmodern Condition, yang membahas peran pengetahuan dalam masyarakat, menyoroti skeptisisme terhadap narasi besar dan pengaruh teknologi terhadap pengetahuan. Ia berpendapat bahwa di dunia postmodern terjadi penurunan kepercayaan terhadap kebenaran komprehensif dan pergeseran ke arah narasi yang lebih kecil dan terlokalisasi, atau "permainan bahasa". Ide-idenya sangat mempengaruhi diskusi tentang budaya, seni, dan masyarakat.
Gagasan Lyotard tentang postmodernisme menekankan ketidakpercayaannya terhadap narasi besar yang berupaya menjelaskan segalanya. Baginya, di era postmodern ini, narasi besar ilmu pengetahuan, agama, dan filsafat sudah kehilangan kredibilitasnya. Sebaliknya, kami mendorong penerimaan narasi yang lebih kecil dan lebih terlokalisasi serta "permainan bahasa" yang mencerminkan beragam pandangan dan pengalaman. Bagi Lyotard, postmodernisme berarti skeptisisme terhadap teori totalitas dan apresiasi terhadap perspektif yang beragam, terfragmentasi, dan seringkali bertentangan.
Pemikiran Lyotard tentang postmodernisme menekankan, anatara lain:Â
1. Hilangnya kepercayaan pada meta-narasi
Lyotard berpendapat bahwa di era postmodern ini, hal utama Dia menunjukkan bahwa meta-narasi telah kehilangan daya tarik dan efektivitasnya.
 2. Berbagai narasi lokalÂ
Mempromosikan pengenalan beragam narasi lokal atau "permainan bahasa" yang berasal dari konteks budaya, sejarah, dan pengalaman yang berbeda.
 3. Konflik dan Fragmentasi:Â
Lyotard mengakui bahwa ada konflik dan inkonsistensi di antara narasi-narasi yang ada, dan kebenaran mutlak tidak mungkin ditemukan karena sudut pandang dan pengalaman manusia sangat beragam.
 Saya tekankan bahwa memang ada.
 4. Peran teknologi dan pengetahuan