Mohon tunggu...
muhammad andhika raharjo
muhammad andhika raharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang belajar di universitas 17 agustus memilih prodi psikologi S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Dekonstruksi Deridda

6 Januari 2024   17:53 Diperbarui: 6 Januari 2024   17:54 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Request derita adalah tokoh filsafat Perancis kelahiran Aljazair pada tahun 1930 ia dibesarkan dalam tradisi pemikiran era 1950 sampai 1970-an dan dimana era itu dimeriahkan oleh pergeseran besar-besaran dari pemikiran modernitas kampus modernitas dan dari strukturalisme menuju Pos strukturalisme. Jika kita membahas tentang cerita tentang konsep memahami yang ditawarkannya kita pasti akan merasa kebingungan dan juga akan menimbulkan suatu perdebatan. Karena konsep cerita ini menawarkan konsep yang sangat berbeda dan problematis.

Pemikiran dari dilatarbelakangi oleh ontologi heitlegger, fenomenologi dan postrukturalisme Prancis. Cerita tertarik untuk mengkritik filsafat modern karena identik dengan pandangan metafisika kehadiran dan logosentrisme. Di mana metafisika sendiri menjelaskan bahwa suatu konsep atau teori akan dibenarkan jika sudah mewakili "being" (ada). Sesuatu yang ada tersebut bisa diwakili oleh kata & konsep. Istilah diskonstruksi ini dikenakan derita sejak ia memberikan ceramahnya di Amerika dalam sebuah artikel.

royle mendefinisikan dekonstruksi sebagai sesuatu yang bukan seperti orang orang pikirkan, pengalaman akan yang tak mungkin, Apa yang membuat identitas bukan merupakan identitas, dan masa depan yang masih belum ada itu sendiri. Mcquelan mengatakan ada lima strategi untuk kita memahami dekonstruksi itu sendiri antara lain;

1. Dikonsumsi berarti sebuah peristiwa

2. Rekonstruksi adalah kontiminasi oposisi-oposisi biner, contohnya seperti badan dan jiwa, maskulin dan feminin, dan laki-laki perempuan

3. Rekonstruksi juga bisa dijelaskan sebagai suatu proses pembacaan yang nominati yang terpinggirkan, seperti Coretan Dinding

4. Cek konstruksi adalah sejarah

5. Tidak ada bebas teks. Dalam pembacaan teks obstruktif makna teks mengajak pada rangkaian jejak- jejak, yaitu konteks konteks yang ada dalam teks itu yang memberi makna.

Namun Teori ini mendapat kan sebuah kritikan yang di mana teori ini memiliki sebuah kelemahan. Kebebasan yang dimiliki setiap orang untuk menafsir makna sehingga makna selalu tertunda dengan kata lain tidak ada makna dan tidak ada kepastian. Makna atau kebenaran istilahnya selalu tertunda bahkan relatif Selain itu, kelemahan yang lain yaitu sangat sulit ditemukan ketenangan dan keteguhan karena segala sesuatu tanpa henti-henti selalu didekonstruksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun