Mohon tunggu...
muhammad andhika raharjo
muhammad andhika raharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang belajar di universitas 17 agustus memilih prodi psikologi S1

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sikap Patriotisme yang Diimplementasikan Para Gen Z

7 November 2023   20:55 Diperbarui: 7 November 2023   21:29 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Patriotisme adalah sikap seseorang yang rela mengorbankan segalanya demi kejayaan bangsa dan tanah air. Patriotisme adalah jiwa dan semangat cinta tanah air, melengkapi eksistensi nasionalisme (M.Bakry, 1994). Namun, patriotisme tidak terbatas pada konsep cinta tanah air. 

Selain rasa cinta, patriotisme juga merupakan wujud kebanggaan, pengabdian, dan keterikatan terhadap tanah air dan warga negara patriotik lainnya. Sebagaimana dikemukakan Merry (2009), pengertian patriotisme lebih mengacu pada rasa empati atau simpati yang dimiliki seseorang terhadap tanah air.

Namun di era modern ini patriotisme dapat diterapkan dengan cara yang lebih mudah, tidak melulu harus ikut serta dalam bagian pengabdi negara, namun dapat kita implementasikan dengan cara menjaga keharmonisan antar suku, budaya, bahkan dengan kita menjaga lingkungan sekitar, kita sudah melakukan tindakan patriotisme. Contohnya dengan kita mengurangi penggunaan plastik.

Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan rusaknya lingkungan kita sampai saat ini adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik sangat berbaya dan sulit untuk dikelola, diperlukan waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk itu apat terurai. Saat sudah teruraipun, partikel-partikel plastik tersebut dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air di sekitarnya. Saat ini upaya pengurangan limbah plastik masih terus berjalan, serta menjadi PR pemerintah untuk turut serta dalam himbauan tersebut.

Upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan menghindari penggunaan sedotan plastik dan  menggantinya dengan sedotan stainless, Membawa tas atau pouch yang bisa dipakai berulang-ulang saat bepergian, Karena para pedagang rata-rata masih menggunakan plastik untuk membungkus makanannya, lalu dengan membawa wadah makanan dan minuman sendiri, serta mendaur ulang sampah plastik seperti botol dan galon .

Sekarang genZ sudah sangat berperan aktif dalam pengurangan limbah plastik ini, mereka telah membiasakan diri untuk membawa barang-barang yang reuseble seperti botol minum, sedotan steinless, tempat bekal dan lain-lain. Hal ini sudah menunjukkan bahwa generasi muda kini sudah sangat menyadari akan bahayanya penggunaan plastik secara berkala, dan ini juga dikarenakan mereka adalah makhluk yang FOMO, mereka selalu mengikuti hal-hal yang menrut mereka keren seperti contoh penggunaan botol minum CORKCICLE dan tumbler-tumbler lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun