Pemerintah Kembali Giatkan Program Rusunami
Rumah merupakan kebutuhan pokok yang utama bagi setiap keluarga, terutama bagi mereka masyarakat menengah bawah. Lalu, program apa yang sedang di lakukan pemerintah untuk merumahkan rakyat Kebutuhan akan rumah tinggal terus mengalami peningkatan, terutama di ara pinggiran Timur Jakarta. Untuk meredam jumlah kepadatan penduduk dalam kota, Menpera dibawah kepemimpinan Djan Faridz melanjutkan pengembangan kawasan hunian yang ditujukan bagi masyarakat golongan menengah bawah.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya, Pemerintah juga kembali menggiatkan program pembangunan rumah susun sejahtera milik, bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah khususnya di kawasan perkotaan. Selain itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan seribu menara rumah susun sejahtera milik dapat terbangun akhir tahun 2012 nanti.
Untuk itu Menpera berharap kedepan koordinasi antar pemangku kepentingan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengembang dapat lebih ditingkatkan sehingga pembangunan rumah susun sejahtera milik yang dicanangkan oleh Presiden pada tahun 2007 lalu dapat tercapai dengan baik.
Menpera menambahkan, hingga saat ini, rumah susun sejahtera milik yang sudah sudah dibangun mencapai 700 menara yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Menpera juga berharap, Pemda dapat mempercepat proses perijinan bagi para pengembang yang membangun rumah susun sejahtera milik.
“Pemda diharapkan bisa percepat ijin, saat ini pengembang butuh sekitar 4-6 bulan untuk IMB. Kalo dipercepat menjadi hanya dua hingga empat minggu, pengembang akan banyak yang berminat dan 300 menara saya yakin akan selesai tahun 2012,“ ungkap Menpera.
Menpera yakin, pemancangan tiang pancang ini dapat segera dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi hingga selesai sehingga dapat segera diserahterimakan kepada konsumennya.
Endang menambahkan, Delta Cakung Apartemen berdiri diatas lahan 10.927 meter persegi dan luas bangunan 15.800 meter persegi, total invesatsinya mencapai Rp48 miliar rupiah. Untuk lahan sebesar 12 miliar dan untuk bangunan berjumlah 36 miliar.
"Desainnya mirip dengan rumah susun sewa. Saat ini sudah terjual 60 persen dan 90 persennya sudah menggunakan skema FLPP dengan pangsa pasarnya adalah pekerja," lanjut Endang.