Mohon tunggu...
Dhia Wulandari
Dhia Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

i'm student

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesayangan Ibu "Tupperware" Terancam Bangkrut

10 Oktober 2023   22:43 Diperbarui: 10 Oktober 2023   22:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merk kesayangan para ibu Tupperware ini tarancam bangkrut, salah satu akibatnya adalah karena pada saat pandemi saham perusahaan asal Amerika ini turun sebanyak 95% selama 12 bulan. Tupperware merupakan wadah penyimpanan makanan kesayangan ibu-ibu yang sedang mengalami kekhawatiran akibat saham yang turun drastis. Akibatnya perusahaan terus memperjuangkan untuk menyamaratakan competitor lainnya dengan cara yang inovatif agar terus dapat mempromosikan produk kepada masyarakat yang lebih muda pada platform media sosial, seperti Tiktok dan Instagram.

The Guardian mengatakan bahwa Tupperware tidak mempunyai cukup uang untuk mengoperasikan kecuali mereka mendapatkan dana tambahan. Perusahaan juga menyatakan sedang mempertimbangkan akan diadakannya menjual real estat dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) guna menghemat keuangan mereka. Pihak manajemen memprediksi bahwa perusahaan tidak mempunyai likuiditas yang memumpuni sehingga adanya keraguan substansial akan perusahaan sulit melanjutkan keberlangsungan usaha.

Bursa saham New York menyatakan perusahaan Tupperware telat mengajukan laporan tahunannya yang mengakibatkan dihapus dari pasar saham, perusahaan berharap dapat mengajukan laporan dalam sebulan ke depan namun terdapat kalimat ”tidak ada jaminan” dan juga ”akan diajukan pada saat itu”. Tupperware kehilangan penjualan sangat terjun jauh dan juga consumen setelah masa pandemi. Penyebab lainnya juga Tupperware masih hanya digemari oleh para ibu-ibu dan belum mencapai pasar kalangan muda.

Saham yang didirikan oleh Earl Tupper sang ahli kimia 77 tahun lalu mengalami menurunan saham hampir 50% pada awal tahun 2023 yaitu pada bulan April. Perusahaan menyampaikan pengumuman kepada para investor bahwa terdapat keraguan substansial mengenai perusahaan dalam melanjutkan usaha Tupperware ini. Bahkan Tupperware mengeluarkan peringatan ”going concern” untuk kali kedua dalam waktu kurang dari 6 bulan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun