Indonesia mendapatkan kehormatan dengan chairmanship-nya di organisasi regional ASEAN. Menduduki posisi kardinal memimpin 10 negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia menginisiasi “ASEAN-led Cross-Border Payment Connectivity, from ASEAN to Global", sebuah gagasan jalur ekonomi dan keuangan regional.
Hal ini sekaligus mengukuhkan ASEAN sebagai pioneer global dalam konektivitas pembayaran lintas batas. Percepatan digitalisasi yang merata menjadi kunci dalam agenda pembangunan kesejahteraan komunitas ASEAN ini.
Jejak Langkah ASEAN Menuju Integrasi Ekonomi yang Kompetitif
Mari menengok sejarah panjang ASEAN keenam dekade lampau.
Di tahun 1967, lima perwakilan menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipana, Thailand ) sepakat untuk mendirikan organisasi lintas negara dalam kawasan atas dasar persamaan kepentingan untuk menyejahterakan masyarakatnya di berbagai dimensi kehidupan.
Satu dekade setelahnya, kelima negara kembali menyepakati Preferential Trading Arrangements (PTA) sebagai stimulus yang memperkokoh stabilitas nasional dan ketahanan perekonomian ASEAN. PTA ini juga digunakan untuk pertumbuhan perekonomian domestik masing-masing negara dengan memperluas peluang investasi dan produksi, serta meningkatkan pendapatan dari perdagangan luar negeri.
Lalu tonggak pencapaian selanjutnya diraih ASEAN pada 1992 dengan menandatangani ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang sekaligus menjadi fondasi bagi daya saing regional yang kompetitif dan tangguh di pasar global.
ASEAN Economic Community (AEC) 2015: Satu Pasar Tunggal yang Terintegrasi
ASEAN terus mengembangkan kekuatannya sebagai komunitas yang terus berevolusi untuk mencapai berbagai visi salah satunya, ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Memiliki jumlah penduduk lebih dari 673 juta jiwa dan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai US$ 3,6 triliun, AEC menyatukan sepuluh negara ASEAN menjadi pasar tunggal melalui integrasi penuh ekonomi regional dengan perekonomian global.
Cetak biru AEC mencatat gambaran besar karakteristik arah pengembangan ASEAN yang kompetitif berbasis produksi untuk mewujudkan kemajuan perekonomian yang berkeadilan. Upaya menempuh visi ini ASEAN tempuh dengan arus bebas barang dan jasa, investasi dan modal, serta sumber daya manusia yang berkualitas lintas batas negara.