Mohon tunggu...
Mardhiah Siregar
Mardhiah Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang ibu dengan satu anak laki-laki. Aktif mengajar sejak dibangku kuliah hingga sekarang. Sangat tertarik dengan dunia parenting dan psikologi. Mempunyai impian menjadi parenting speaker yang mengelola lahan perkebunan bunga atau pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Jitu Multi Peran IRT ala Penulis Terkenal

26 Juni 2014   01:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="355" caption="Indari Mastuti"][/caption]

Sang pencipta menciptakan laki-laki dan perempuan. Keduanya saling melengkapi. Dijelaskan pula dalam salah satu hadist yang menerangkan setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan. Begitu juga dalam berumahtangga. Hal yang tidak mudah tapi menyenangkan karena dalam keluarga ada peran ayah, ibu dan anak. Semuanya memunyai andil yang penting dalam mengelola kebahagiaan rumah tangga. Hal ini pulalah yang dilakukan Indari, begitu panggilan akrab ibu dari dua orang anak (3 dan 6 tahun) ini.

Indari Mastuti, penulis puluhan buku best seller dan Writer Business Specialist, mengobrol dengannya sungguh sangat menyenangkan. Ilmu yang ia miliki pun tak segan selalu dibaginya. Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk banyak bertanya pada Teh Indari tentang kesehariannya. Sungguh, dalam hati, saya bergumam ia adalah wanita tak biasa dengan profesi biasa. Jawabannya lugas dan ringkas tapi bisa dimengerti dengan mudah. Ini adalah hasil obrolan online kami beberapa waktu silam.

Assalammualaikum Teh, apa kabar?

Walaikumsalam, Alhamdulillah baik.

Boleh saya tanya-tanya Teh? Baiknya lewat e-mail atau chat FB saja ya?

Di sini saja boleh (saat itu kami dalam ruang chat yang sama).

Baik, terimakasih. Teh saya penasaran sekali dengan manajemen waktu Teteh? Secara Teteh sangat sibuk baik sebagai Ibu rumah tangga, penulis, pebisnis, mengurus komunitas IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis), pembicara serta ada kewajiban rumah tangga lainnya.

Saya punya 185-an to do list setiap harinya. Saya susun dengan sistematis. Kalau yang sudah saya kerjakan saya beri tanda atau centang, sedangkan yang belum saya jadikan prioritas esok harinya. Waktu yang saya sediakan untuk mengerjakan list tersebut selama 3 jam. Waktu lainnya saya gunakan untuk beraktivitas di dunia domestik sebagai IRT, menyambut tamu yang datang ke rumah, bermain dengan anak, bertaman, dan mengerjakan apapun yang saya mau.

Sejak kapan Teh menemukan ide seperti itu? Apa ada yang tidak dikerjakan/terlewat dari list yang telah dibuat?

Sudah saya lakukan 2 tahun ini. Awalnya saya seperti ibu-ibu yang lain, entah apa yang menjadi prioritas untuk dikerjakan, sibuk nggak berhenti-henti. Sejak punya list seperti ini, saya punya banyak waktu luang untuk mengerjakan apapun.Karena waktu saya bekerja hanya 3 jam. Sisanya apapun bisa saya kerjakan. Di rumah tidak ada asisten rumah tangga dan tamu setiap hari datang serta antar anak sekolah juga.

Wow! Sama sekali tidak ada yang membantu pekerjaan rumah tangga Teh? Lalu bagaimana dengan weekend, apa Teteh juga bekerja atau hanya family time?

Untuk menyetrika saya meminta bantuan orang lain seminggu sekali. Memandikan, menyuapi, semua dilakukan sendiri. Weekend lebih longgar sih. Kebanyakan waktu weekend khususnya Minggu saya tidak bekerja. Kalau Sabtu masih kerja, karena mengajar di Sekolah Perempuan (kelas online / offline) dan masih banyak tamu. Kami berbagi tugas, saya dan suami. Suami saya nyuci lho, ahahhahah. And he is so happy.

Teh alasan tidak memakai jasa asisten rumah tangga kenapa?

Lebih nyaman saja dan lebih asyik dengan berbagi tugas.

Tugas apa saja yang dibagi bersama Teh?

Suami saya mengerjakan ruang bawah, dan saya ruangan atas. Ruang bawah itu, ruang kerja, kelas Sekolah Perempuan, dan ruang public. Di atas ruang keluarga dan kamar pribadi.

Apakah suami juga bekerja kantoran Teh?

Suami saya, financial director di Indscript.

Kalau Teteh pergi karena kesibukan bisnis dan kegiatan lainnya yang mengharuskan meninggalkan rumah lebih dari satu hari lantas bagaimana dengan keluarga dan anak-anak?

Maka, bersyukurlah saya sebab mendapatkan partner hidup dan partner bisnis suami saya. Kami mampu berbagi peran dan menikmatinya. Terima kasih, Ayah.

Jadi pekerjaan IRT juga termasuk to do list Teteh?

Pekerjaan rumah saya buat di agenda tersendiri. Tiap hari berbeda. Misalnya saya mengantar anak ke acara sekolah, memotong kuku anak dan suami, dll. Setiap hari berbeda.

Bagaimana dengan peran kedua orang anakteteh?

Anak saya libatkan, tetapi tidak tidak saya bebani pekerjaan rumah. Mereka diperbantukan jika memang dibutuhkan. Misalnya Nanit (anak sulung) nyuci piring dan Dede beresin mainan. Minimal mereka belajar bertanggungjawab terhadap barang miliknya sendiri.

Yang 185 list perhari tadi apa itu semua berhubungan dengan bisnis Teteh? Sistematisnya juga sama antara to do list IRT dengan pekerjaan Teh?

Kadang tidak semua saya kerjakan, tapi harus jelas mana yang dikerjakan mana yang tidak. 185 to do list diurutkan dari yang terprioritas, penting, dan bisa dilewatkan. Semua tertulis. Kalau tidak dikerjakan hari ini kelihatan, sehingga bisa dikerjakan esok harinya.Hingga mengurus komunitas dan Sekolah Perempuan.

3 jam sehari tadi dimulai dari jam berapa Teh?

Biasanya setelah anak saya sekolah. Sekitar jam setengah delapan pagi. Berakhir jam setengah sebelas siang. Tapi ada yang fleksibel. Kalau bisa dikerjakan sorepun its oke. Yang penting kita tahu apa yang akan kita kerjakan.

Lalu, waktu menulis kapan Teh?

Menulis saya sertakan di to do list. Satu artikel saja. Tidak selalu saya publish, minimal menulis.

Apakah teteh juga ODOA (One Day One Article)?

Yes.

Apakah dulu pernah kerja kantoran Teh? Apa dan di mana?

Pernah. Saya pernah di dunia telekomunikasi selama 5 tahun, di dunia publishing 1 tahun, jurnalistik juga pernah, bahkan asuransi.

Resign sejak kapan Teh?

Tahun 2007 saya resign. Lalu saya mendirikan Indscript.

Terakhir Teh, moto hidupnya apa?

Bagikan sedikit hal positif dari diri Anda dan itu akan menangkis banyak hal negatif dari sekitar Anda.

Oke. Terimakasih Teh sudah meluangkan waktunya. Maaf ya Teh banyak sekali pertanyaannya. Wassalamualaikum.

Di akhir percakapan kami, kata-kata Teteh pun tetap sarat dengan ilmu dan inspirasi. Begini katanya, “Setiap hari ada yang BERTANYA, dan pada saat itulah setiap JAWABAN memberi keajaiban yaitu ILMU yang terus BERTAMBAH. Jangan bosan ditanya dan jangan bosan bertanya." (ds)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun