Mohon tunggu...
Mardhiah Siregar
Mardhiah Siregar Mohon Tunggu... -

Seorang ibu dengan satu anak laki-laki. Aktif mengajar sejak dibangku kuliah hingga sekarang. Sangat tertarik dengan dunia parenting dan psikologi. Mempunyai impian menjadi parenting speaker yang mengelola lahan perkebunan bunga atau pertanian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tepat Memilih Sekolah Menjelang TA Baru

20 Juni 2014   03:06 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403183018989147266

[caption id="attachment_311899" align="aligncenter" width="300" caption="sumber:bertoamigo.wordpress.com"][/caption]

Bunda, alhamdulillah semester dua lalu sudah Ananda lewati dengan baik. Tak terasa waktu cepat berlalu. Mungkin kadang Bunda merasa, kok cepat sekali anakku besar ya? Ya memang bagi Bunda, anak-anak tetap seperti layaknya bayi baru lahir. Rasanya baru saja melihat mereka terlahir di dunia dan sekarang sudah bersekolah. Di rumah mungkin jagoan atau princess Bunda, sudah sekolah di SD, SMP atau ada yang melanjutkan ke tahap yang lebih tinggi. Bukan hanya si Kakak atau Adek yang galau memilih sekolah, tapi Bunda juga rasakan yang sama. Banyaknya sekolah swasta atau negeri yang memiliki program dan lulusan terbaik tentu jadi perhatian Bunda bukan? Karena seyogyanya setiap orangtua ingin memberikan yang terbaik bagi putra putrinya.

Tahun ajaran baru segera di depan mata. Bunda malah sudah berburu sekolah terbaik di kota Bunda jauh hari sebelumnya. Tidak seperti di Jepang, di sini Bunda harus lebih bijak dalam memilih sekolah. Karena di Jepang, kualitas pendidikannya tidak “jomblang” Bun. Namun di sini berbeda, Bunda HARUS rela memasukkan Ananda ke sekolah yang jauh demi mendapatkan kualitas terbaik. Jika melihat sekolah yang menjadi target, ada baiknya Bunda tidak hanya memerhatikan program dan fasilitas yang diberikan, tapi ada hal-hal normatif yang lebih penting dari itu. Bunda juga bisa pertimbangkan hal-hal berikut untuk memilih sekolah terbaik untuk Ananda. Silahkan disimak ya Bun.

Pendidikan Karakter

Ini penting sekali lho Bun. Karakter anak tidak dapat dibentuk hanya dalam setahun apalagi sebulan. Pendidikan kita sekarang yang lebih condong ke kognitif/nilai akademis membantu menjadikan anak cerdas tapi minim moral. Para pemerhati parenting pun sangat setuju jika pada usia anak-anak, lebih baik dibekali dengan rasa cinta lingkungan, berbagi, empati, toleransi, jujur dan nilai-nilai lainnya. Ini bisa Bunda lihat dari kegiatan dan kurikulum yang diberlakukan oleh sekolah.

Religius

Bukan hanya angka yang dikejar. Selayaknya Bunda yang sudah melalui banyak hal, sebenarnya lebih tahu apa yang benar-benar diperlukan Ananda untuk masa depannya. Kenaikan level demi level, hanyalah anak tangga yang memang harus ia lalui. Bunda juga tau, kalau nilai yang pernah Ananda dapatkan waktu SMP atau kuliah bukanlah hal pertama yang ditanyakan saat interview kerja, berkeluarga dan mendidik keturunannya kelak. Bunda berharap Ananda menjadi anak yang sholeh/sholehah, tapi kenyataannya Bunda malah mendaftarkannya di sekolah yang berbeda keyakinan. Ehmmm…rasanya nilai religius dan doa Bunda gak akan terjadi ya.

Role Model

Contoh terbaik Ananda saat di sekolah adalah guru dan temannya. Dengan mencontoh hal-hal baik yang dilakukan oleh lingkungan sekitar, Ananda pun akan menirunya. Tentunya orangtua di rumah adalah role model utama ya Bun. Namun dengan memberikan model-model yang baik maka akan memengaruhi prilaku dan sikapnya.

Mencari Mimpi

Seperti ingin melakukan perjalan ke suatu tujuan. Pendidikan pun sama halnya dengan ini. Mimpi yang berarti cita-cita Ananda, bisa ia temukan sejak awal level pendidikan. Semakin jelas mimpinya maka jalan yang akan dipilihnya pun tidak akan remang-remang. Bunda, bisa dibantu sekolah dengan saling menggali potensi Ananda. Misalkan di sekolah, Ananda senang sekali menulis cerita saat sesi pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan terus memfasilitasi, bakatnya ini akan membuatnya yakin memilih jurusan apa yang akan ia ambil saat menjadi mahasiswa. Dan terus berlanjut saat ia menekuni suatu profesi. Hasilnya akan luar biasa Bun!

Kemandirian dan Bertahan

Bunda, kehidupan kita sekarang akan jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak kita nanti. Lapangan pekerjaan yang semakin kecil dan persaingan perdagangan yang ketat. Ditambah pemberlakuan ASEAN Free Trade Area dimulai tahun depan. Diberlakukannya era ini, maka tantang bagi kita untuk mencetak anak bangsa yang mandiri dan survive dalam segala kondisi. Sulit memang ya Bun? Kadang Bunda pasti tidak tega untuk melepaskannya sendirian menghadapai kerasnya dunia. Rusdi Kirana (pemilik Lion Air), Chairul Tanjung (pemilik Trans Corp) dan Dahlan Iskan pun muncul dari kehidupan yang sulit, ya kan Bun?

Miris ya Bun melihat banyaknya kekerasan pada anak yang terjadi di sekitar? Mulai dari kekerasan seksual, verbal, dan fisik yang mengintai di segala elemen pendidikan. Sikap bijak Bunda sangat berperan lho. Jangan sampai kita memberikan pendidikan formal yang tak sama dengan tujuan dan keinginan Bunda.

Selain tips-tips tadi, Bunda juga bisa bekali Ananda dengan kartu multifungsi berskala internasional. Bunda tinggal daftarkan Ananda yang berumur minimal 12 tahun, asal statusnya pelajar/mahasiswa aktif. Kartu ISIC ini memang khusus untuk pelajar/mahasiswa. Bunda juga akan sangat terbantu dengan biaya pendidikan Ananda. Ia bisa pakai kartu ini untuk beli buku, perlengkapan sekolah seperti laptop, makan, sampai tiket transportasi. Diskonnya besar lho Bun, hingga 50%. Wow! Yang terpenting juga, Bunda gak usah khawatir jika Ananda mengalami kesulitan saat berada jauh dari jangkauan Bunda. ISIC melayani 24 jam untuk membantu Ananda. Dengan ISIC di tangan Ananda, Bunda bisa lebih tenang di rumah menunggu Ananda kembali dari sekolah/kampusnya.

Kalau Bunda ingin lebih tau tentang ISIC, silahkan ketik di mesin pencari Google aja. Hehehehe, segudang info ISIC pun akan Bunda dapatkan. Oh ya, di Indonesia juga ada kantor pelayanannya kok Bun. Selamat menelusuri Bunda. Big hug for you daughter/son. (ds)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun