[caption id="attachment_312957" align="aligncenter" width="554" caption="dok. pribadi Wempy"][/caption]
Berjalannya proses kehidupan pada setiap orang memang tak ada yang sama. Ada yang mampu bangkit dari keterpurukan, namun tak banyak yang terbelunggu dengan paradigma diri sendiri. Memandang bahwa diri tak mampu dan tak sanggup untuk terus berjuang atau bahkan berinovasi dari keadaan adalah hambatan terbesar. Harapan menunggu bala bantuan datang, tak akan serta merta terwujud apalagi menunggu turun tangan pemerintah untuk memperbaiki kehidupan. Saatnya bukan untuk urun angan tapi turun tangan ambil bagian bagi kemajuan negeri. Banyak cara yang bisa dilakukan terutama kita sebagai anak muda. Sempitnya lapangan kerja dan persaingan yang makin berat menuntut kita untuk berpijak pada kaki sendiri.
Berwirausaha adalah jawabannya. Selain menjadi orang yang kreatif, inovatif dan pemimpin diri sendiri, entrepreneurship menjadi ladang subur perkembangan ekonomi di suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi yang ideal sangat berpengaruh dengan seberapa besar rakyatnya mampu menciptakan lapangan kerja.
Untuk itu diperlukan orang yang kreatif dan memiliki jiwa kepemimpin yang aktif. Perlu berbangga, karena kita memunyai sosok Wempy Dyocta, laki-laki berdarah Minang yang sudah malang melintang di industri kreatif selama 15 tahun di berbagai Negara. Kelihaiannya melihat peluang, memimpin berbagai perusahaan dan lembaga menjadi sorotan dunia. Ia yang pada tahun ini terpilih sebagai satu-satunya orang Indonesia diundang mengikuti pelatihan dan pendidikan di THNK The Amsterdam School of Creative Leadership. Yaitu lembaga internasional yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam bidang kepemimpinan dan kreativitas. Tahun ini THNK memilih sedikitnya 30 orang luar biasa dari seluruh dunia.
Jiwa pemimpin yang kreatif dan inovatif bukan hanya milik Wempy atau 30 orang yang telah terpilih, tapi milik setiap orang. Namun THNK memiliki kriteria untuk menjatuhkan pilihannya. Seorang yang kaya ide, berjiwa entrepreneur, dan memiliki pengalaman internasional adalah landasannya. Lembaga ini juga memilih sosial dan komersil entrepreneurs serta business innovation. Mereka akan dididik tentang leadership dan kreativitas di sini. THNK meyakini kalau pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan kreativitas akan memberikan pengaruh yang besar pada masyarakatnya.
“THNK sekolah luar biasa dengan berbagai siswa termasuk pencipta American Idol, penasihat Presiden Barack Obama, Forum ekonomi pemimpin muda dan politik dunia, perusahaan, pemimpin wirausaha dari seluruh dunia. Para pendiri dan guru THNK sangat luar biasa, dan saya merasa sangat terhormat menjadi orang Indonesia pertama yang diundang ke sekolah ini. Saya sangat berharap apa yang saya pelajari dari guru kelas pertama saya, pelatih dan 29 teman sekelas memperlancar misi saya untuk bertindak, dan memberi lebih banyak.” Ungkapnya saat tiba di Amsterdam.
Wempy adalah satu dari ribuan pemuda Indonesia yang memberikan harapan baru. Ia yang optimis dan gemar mengejar hal yang menarik pun pernah gagal dan membuat keputusan yang kurang baik. Ia percaya, takdir yang membawanya sekarang ke Amsterdam adalah tempat untuk mendapatkan berbagai ilmu serta menjalani hidup yang lebih bermanfaat dari para ahlinya. “Setelah lulus dari THNK kelas, saya ingin membangun dasar-dasar kreatif yang tepat untuk posisi baru dengan ilmu yang saya dapatkan.” Janji Wempy penuh semangat.
Tentu kita sangat berharap, sumbangsih Wempy dan pemuda-pemudi hebat negeri ini. Karenanya Wempy pun terus giat membawa produk-produk nasional ke level internasional. Wempy tak bisa bekerja sendiri, karena sejatinya persatuan yang kokoh akan membawa perubahan berarti bagi bangsa. Siapa pemuda Indonesia yang akan menyusul Wempy berikutnya? Mungkin kamu salah satunya. Terus semangat beriwirausaha. (ds)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H