Mohon tunggu...
Dhiah SaIdah
Dhiah SaIdah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Partisipasi "Coblos" Generasi Milenial Jelang Pemilu 2019

5 Desember 2018   04:39 Diperbarui: 5 Desember 2018   04:54 2892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kpu-kuningankab.go.id

LATAR BELAKANG

Generasi milenial adalah istilah untuk menyebut generasi yang lahir pada tahun 1980 -- 2000an. Perbedaan yang paling terlihat dari generasi sebelumnya adalah gaya hidup generasi milenial yang sulit terlepas dari teknologi informasi, terutama internet. 

Penyampaian berbagai informasi yang kini semakin dipermudah oleh fasilitas internet, membuat ruang baru yang disebut ruang virtual. Ruang baru tersebut menimbulkan sebuah budaya media baru, dimana citra, suara, dan lensa membantu menghasilkan rajutan kehidupan sehari-hari, mendominasi waktu luang, membentuk pandangan-pandangan politik dan sikap sosial, dan memberikan bahan yang digunakan orang untuk membangun identitas pribadi. 

Generasi milenial atau yang sering disebut generasi Y, memiliki tanggung jawab yang besar dalam membangun masa depan bangsa. Indonesia adalah negara demokrasi, partisipasi penuh generasi milenial dalam Pemilu menjadi kontribusi yang amat besar bagi negara. Karena itu, pemilihan calon legislatif, calon presiden, dan wakil presiden pada tahun 2019 diharapkan menjadi pemilu yang merlibatkan seluruh generasi milenial di dalamnya.

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) jumlah pemilih milenial mencapai 70 juta -- 80 juta jiwa dari 193 juta pemilih, artinya generasi milenial memiliki pengaruh sekitar 35 --40 persen besarnya terhadap hasil pemilu. 

Pentingnya partisipasi generasi milenial dalam pemilu menimbulkan berbagai strategi dan upaya persuasi mengenai hal itu. Pemanfaatan teknologi informasi adalah hal yang paling sering dilakukan. Persebaran informasi yang semakin cepat dengan menghadirkan berbagai konten -- konten didalamnya yang didesain sedemikian rupa agar dapat mempengaruhi persepsi orang yang melihatnya.

Dalam desain, perlu diperhatikan aspek dalam pembuatannya, benda desain yang dihasilkan harus memiliki pengaruh terhadap masyarakat, dan dapat mempengaruhi, perlu pengetahuan tentang hubungan benda desain, masyarakat, serta sistem nilai yang menjembataninya. 

Dengan adanya sosiologi desain, dapat diketahui bagaimana sebuah karya desain mampu memengaruhi perilaku masyarakat. Menggunakan dasar -- dasar teori sosiologi desain yang pernah dipelajari, sehingga dapat menciptakan desain yang sesuai dengan target audiens dan aspek desain lainnya, mampu mempengaruhi dalam mempersuasi perilaku generasi milenial untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2019.

Sehingga dalam makalah ini akan mengkaji seberapa besar pengaruh desain dalam mempersuasi para pemilih pemula generasi milenial untuk ikut dalam pemilu 2019 yang dapat dijadikan bahan rujukan yang tepat bagi desainer manapun yang tengah berkecimpung dalam proses Pemilu saat ini.

                                                                                                                                PEMBAHASAN

A. Deskripsi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun