Mohon tunggu...
Dhia Fatinah Ibtisamah
Dhia Fatinah Ibtisamah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya mempunyai keahlian dan hobi di bidang desain grafis dan mempunyai ketertarikan sekaligus antusiasme mengenai perfilman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Iman yang baik, Akhlak yang Mulia

21 Desember 2023   22:41 Diperbarui: 21 Desember 2023   23:03 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aqidah, atau keyakinan, adalah inti dari kepercayaan seseorang. Ini adalah pilar yang mendukung struktur moral dan etika dalam hidup kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana aqidah yang kuat memengaruhi dan memperkuat akhlak kita.

Aqidah yang kuat juga mendekatkan kita kepada Allah SWT. Ada beberapa tahapan dekat kepada Allah SWT yaitu, Ridho Allah, Rahmat Allah, Ampunan dari Allah, Kenikmatan dari Allah, Berkah, Bertemu Allah, dan Melihat Allah. Aqidah adalah apa yang kita yakini tentang Tuhan, kehidupan, dan prinsip-prinsip moral. Jika aqidah kita kuat, maka akan memberikan landasan yang kokoh untuk perilaku kita. Ini seperti akar pohon yang menjaga pohon tetap tegak.

Aqidah yang kokoh berarti kita memiliki keyakinan yang tulus tentang nilai-nilai etika, kejujuran, kasih sayang, dan keadilan. Ini adalah kunci untuk memahami perbedaan antara benar dan salah dalam kehidupan sehari-hari.

Aqidah yang baik akan membawa kita kepada tindakan yang baik. Misalnya, jika kita yakin bahwa Tuhan melihat semua perbuatan kita, maka kita akan lebih cenderung untuk berperilaku dengan jujur dan adil, bahkan ketika tidak ada orang lain yang melihat. Ini adalah contoh bagaimana aqidah mempengaruhi akhlak kita.

Ada beberapa langkah dalam membentuk aqidah yang baik. Pertama, melalui lidah. Yaitu dengan mengetahui. Kedua, Ranah kognitif seperti mengetahui, mengerti, dan memahami. Ketiga, Ranah afektif yaitu meresap, menghayati, menjiwai, dan mengakar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun